Artikel ini membahas metode dakwah yang efektif untuk masyarakat marginal. Penelitian ini mengkaji pendekatan humanistik sebagai strategi utama dalam dakwah bagi kelompok masyarakat terpinggirkan, baik secara sosial, ekonomi, maupun politik. Metode dakwah bil-hal melalui kegiatan praktis keagamaan yang terintegrasi dengan aktivitas sosial-ekonomi terbukti lebih relevan untuk komunitas marginal. Penyediaan rumah singgah, sanggar belajar, distribusi ZIS berupa santunan dan beasiswa, serta pendidikan keterampilan kerja merupakan implementasi konkret dari pendekatan ini. Penelitian juga menunjukkan pentingnya dakwah sosial dalam bentuk advokasi untuk memperbaiki sistem yang memarginalkan dan membangun kesadaran masyarakat marginal akan hak-hak mereka. Dakwah pada komunitas marginal perlu memperhatikan karakteristik khas mereka yang meliputi keterbatasan akses terhadap kebijakan pembangunan, kondisi ekonomi di bawah garis kemiskinan, dan sikap anti-sosial sebagai akibat dari proses eksklusi sosial yang mereka alami.
Copyrights © 2025