Pernikahan dini masih menjadi fenomena yang sering terjadi di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dengan akses pendidikan yang terbatas. Pernikahan pada usia remaja berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, seperti komplikasi kehamilan, anemia, stres, dan depresi. Selain itu, pernikahan dini berkontribusi pada putus sekolah, rendahnya kualitas sumber daya manusia, kemiskinan antargenerasi, dan ketidaksetaraan gender. Faktor yang mempengaruhi tingginya angka pernikahan dini meliputi budaya, kondisi ekonomi, dan kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pendekatan kesehatan, pendidikan, dan manajemen keluarga dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang risiko pernikahan dini. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Pringsewu di MTs Negeri 2 Pringsewu dengan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kesehatan dan manajemen keluarga secara signifikan meningkatkan kesadaran remaja terhadap risiko pernikahan dini. Sosialisasi yang dilakukan secara konvensional melalui diskusi dan tanya jawab berhasil menarik minat siswa dan efektif dalam menyampaikan informasi. Temuan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kebijakan dan program intervensi yang lebih efektif dalam mencegah pernikahan dini serta menciptakan generasi muda yang lebih sehat, berpendidikan, dan siap menghadapi tantangan kehidupan berkeluarga secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025