Optimalisasi budidaya ikan dengan kepadatan tinggi bersamaan dengan peningkatan pemberian pakan akan menyebabkan penumpukan bahan organik. Penumpukan bahan organik ini seperti sisa pakan dan feses akan memperburuk kondisi pemeliharaan, yang pada akhirnya memengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Kondisi fisiologis ikan akibat lingkungan yang tidak sesuai akan menyebabkan terjadinya perubahan kondisi histologis pada jaringan dan organ yang berperan dalam metabolisme ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis respon perbedaan padat tebar terhadap analisis histologis ginjal ikan nila merah (Oreochromis sp) yang dipelihara menggunakan sistem budikdamber. Penelitian dilakukan selama 28 hari di laboratorium reproduksi dan hidrobiologi Universitas Brawijaya. Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan perlakuan kepadatan (A (2 ekor/10L), B (4 ekor/10L), C (6 ekor/10L), D (8 ekor/10L) dan sistem (budikdamber dengan kangkung (a) dan tanpa kangkung (b)). Beberapa kerusakan organ ginjal yaitu kongesti, edema dan nekrosis. Perlakuan terbaik adalah Ab (2 ekor/10L tanpa kangkung) yaitu dengan nilai kerusakan paling sedikit.
Copyrights © 2025