Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status populasi kepiting bakau (Scylla sp.) di perairan muara Sungai Kalibumi, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Kajian dilakukan melalui analisis distribusi frekuensi lebar karapas, parameter pertumbuhan, mortalitas, dan tingkat eksploitasi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan pendekatan fisher-based survey, yaitu pendekatan yang melibatkan nelayan lokal dalam pengambilan data biologi perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai panjang asimtotik (L?) jantan dan betina sama, yaitu 162,75 mm. Namun, nilai koefisien pertumbuhan (K) berbeda, dengan jantan sebesar 1,10 dan betina 1,50, yang menunjukkan bahwa kepiting betina memiliki laju pertumbuhan lebih cepat. Umur teoritis pada panjang nol (t?) adalah -0,260 untuk jantan dan -0,421 untuk betina. Angka kematian alami (M) jantan sebesar 1,20 dan akibat penangkapan (F) sebesar 4,08, sedangkan pada betina M sebesar 1,47 dan F sebesar 5,20. Tingkat eksploitasi (E) mencapai 0,77 untuk jantan dan 0,78 untuk betina, yang mengindikasikan telah terjadi eksploitasi berlebih (overfishing). Temuan ini menekankan perlunya penerapan langkah-langkah pengelolaan, seperti pembatasan ukuran tangkap dan kuota panen, guna menjaga kelestarian populasi kepiting bakau di wilayah studi
Copyrights © 2025