Mahasiswa STIPAS Keuskupan Agung Kupang menunjukkan kecenderungan menafsirkan Kitab Kidung Agung secara keliru, seperti memahami teks tersebut sebagai karya vulgar atau dongeng puitis tanpa makna teologis yang mendalam. Permasalahan ini mencerminkan kesenjangan pemahaman terhadap Kitab Suci yang perlu segera diatasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meluruskan pemahaman tersebut melalui sosialisasi model pembacaan Kitab Kidung Agung yang tepat dan kontekstual. Mitra kegiatan terdiri atas 40 mahasiswa dari berbagai jenjang semester dengan latar belakang pendidikan teologi dasar. Metode pelaksanaan meliputi observasi awal, penyampaian materi melalui ceramah interaktif, diskusi partisipatif, serta evaluasi menggunakan instrumen pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta: jumlah mahasiswa dengan kategori pemahaman “baik” meningkat dari 5 menjadi 35 orang, sementara kategori “kurang” menurun dari 35 menjadi 2 orang. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami dan menafsirkan Kitab Kidung Agung secara lebih kritis, kontekstual, dan teologis, serta menumbuhkan minat baru terhadap Kitab Suci sebagai pedoman hidup spiritual.
Copyrights © 2025