Ketimpangan sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan, masih menjadi persoalan mendasar yang berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi ketimpangan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta faktor penyebab dan dampaknya terhadap proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara semi-terstruktur dengan tenaga pendidik. Hasil menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di pedesaan menghadapi keterbatasan ruang kelas, infrastruktur yang tidak layak, minimnya akses teknologi, dan rendahnya dukungan masyarakat terhadap pendidikan. Ketimpangan ini disebabkan oleh distribusi anggaran yang belum merata, kendala geografis, serta rendahnya kesadaran pendidikan di komunitas terpencil. Dampaknya mencakup rendahnya motivasi belajar siswa, kesulitan guru dalam mengajar, serta rendahnya mutu lulusan. Pemerataan sarana prasarana perlu menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan untuk menjamin keadilan akses dan mutu pendidikan nasional
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025