Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah dan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah di SDIT Robbani Cendekia Ponorogo Lestari, Agus
YASIN Vol 3 No 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v3i5.1543

Abstract

Budgeting activities have two important aspects, namely revenue or revenue planning and expenditure. Thus, the budget of an institution can depict the activities or programs that will be or have been implemented, as well as the amount of expenses incurred, enabling the assessment of the effectiveness and efficiency of the programs listed in the budget. In this research, we focus on the financial management aspect of Education, specifically the issues related to the preparation of activity plans and school financing plans at SDIT Robbani Cendekia Ponorogo. This study adopts a qualitative approach, employing the field research method. The researchers actively gather data regarding the preparation of school activity plans and school budget plans through participant observation and interviews. The procedure for obtaining informants involves using purposive sampling techniques. Researchers then conduct on-site descriptions and undertake a literature study, examining various literatures, documents, and other works to refine this research. The process of preparing the School Activity Plan and the School Activity Budget Plan is carried out through an annual working meeting attended by all foundation officials and educational institution administrators (TPAIT, PGIT, TKIT, and SDIT), the school principal, teachers, and staff. During the budget preparation process, priority scales are set for the implementation of school programs. Additionally, consultations are held to reach a consensus on the required budget and the amount of funds that need to be raised from the community to execute the school programs. These consultations take place through commission meetings, and the outcomes are presented together at a plenary meeting to obtain approval from all organizational elements. Subsequently, all parents are invited to participate in a socialization event to inform them about the educational programs for the upcoming year.
Menggunakan dan Mengkreasikan Sumber dan Media Pembelajaran dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sekolah Setiyadi, Bradley; Firman; Aprillitzavivayarti; Denmar, Denny; Lestari, Agus
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11002

Abstract

Media dan sumber belajar yang dibuat dan dikreasikan oleh guru dan siswa dapat memberikan manfaat yang besar bagi ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Mengkreasikan barang-barang atau bahan-bahan yang ada di lingkungan sekolah dapat meningkatkan kreativitas siswa serta membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Media pembelajaran dan sumber belajar merupakan penunjang proses belajar yang selalu berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang mencangkup lingkungan fisik, sosial, intelektual dan nilai-nilai. Lingkungan di sekitar peserta didik, baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar sekolah, dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dimana dengan pemanfaatan lingkungan tersebut, peserta didik mendapatkan pengalaman belajar konkret karena dapat mengamati objek secara langsung sehingga proses pembelajaran menjadi optimal
Implementation of Project-Based Learning Through the STEM (Science, Technology, Engineering and Math) Lestari, Agus; Tersta, Friscilla Wulan; Firman, Firman; Sofyan, Sofyan
International Journal of Education, Culture, and Society Vol 2 No 3 (2024): International Journal of Education, Culture, and Society
Publisher : Darul Yasin Al Sys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/ijecs.v2i3.3410

Abstract

The background of this research is the lack of student motivation in learning. This can be seen from students' inactive involvement, lack of enthusiasm in lessons, and low critical thinking skills. This research aims to implement project based learning using a STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) approach in training students' critical thinking skills. The research informants are Jambi University FKIP Education administration students who contract teaching and learning courses. A qualitative approach with case study design is used in this research to explore real world problems, and Focus Group Discussions (FGD) and several literature studies are used as collection techniques. data. The research results show STEM as a growing trend in the world of education, used to overcome real-world situations through a design-based problem solving process. Project-based learning allows students to apply what they learn to real-world problems and challenges, which helps them develop critical thinking and problem-solving skills. With the STEM approach in project-based learning, students can learn scientific methods, engineering design, and computational thinking while working on projects that require them to apply concepts to gain a deeper understanding. It can be concluded that project-based learning can increase student involvement and motivation by making learning more relevant and meaningful.
Perumusan Kebijakan Manajemen Pembiayaan Terpadu dalam Membangun Budaya Kemandirian Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Lestari, Agus; Pratama, Linardo; Soleh, Warissudin
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam Vol 3 No 2 (2022): Ad-Dhuha: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengungkap tentang perumusan kebijakan pembiayaan terpadu dan ruang lingkup manajemen pembiayaan terpadu di Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah (YPPDF) Sukorejo Ponorogo, dengan metode kualitatif, menggunakan pendekatan field research. Peneliti berusaha secara langsung menggali data-data tentang manajemen pembiayaan terpadu di lapangan dengan cara observasi partisipan terlibat dan wawancara. Peneliti kemudian melakukan diskripsi di lapangan untuk mempelajari manajemen pembiayaan terpadu di pesantren tersebut, yaitu mengenai perumusan kebijakan serta ruang lingkup manajemen pembiayaan terpadu. Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai literatur, dokumen dan karya-karya lain yang barkaitan dengan permasalahan manajemen pembiayaan guna menyempurnakan penelitian. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama Manajemen pembiayaan terpadu di YPPDF sesuai dengan flat grant model, model ini mendistribusikan dana ke sub-sub lembaga tanpa mempertimbangkan jumlah uang yang berhasil dikumpulkan oleh setiap lembaga. Pembagian dana mempertimbangkan perbedaan variasi unit cost untuk program pelayanan pendidikan yang berbeda. Kemudian dana yang lebih untuk biaya per murid, per guru, atau unit-unit lainnya yang diperlukan, dialokasikan bagi sub lembaga pendidikan yang memiliki sumber dana yang sedikit, agar tetap bisa melaksanakan pendidikan dengan lebih baik. Perumusan kebijakan pembiayaan terpadu di YPPDF sesuai dengan teori rasional, dengan mempertimbangkan cost-benefit analysis, analisis ini berguna untuk menentukan kebijakan dalam pengalokasian biaya atau distribusi anggaran kepada seluruh sub-sub sektor pendidikan berdasarkan asas kebermanfaatan.
Analisis Ketimpangan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Daerah Pedesaan Fadillah, Risna; Desmaryani, Respy; Lestari, Agus
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 02 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketimpangan sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan, masih menjadi persoalan mendasar yang berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi ketimpangan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta faktor penyebab dan dampaknya terhadap proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara semi-terstruktur dengan tenaga pendidik. Hasil menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di pedesaan menghadapi keterbatasan ruang kelas, infrastruktur yang tidak layak, minimnya akses teknologi, dan rendahnya dukungan masyarakat terhadap pendidikan. Ketimpangan ini disebabkan oleh distribusi anggaran yang belum merata, kendala geografis, serta rendahnya kesadaran pendidikan di komunitas terpencil. Dampaknya mencakup rendahnya motivasi belajar siswa, kesulitan guru dalam mengajar, serta rendahnya mutu lulusan. Pemerataan sarana prasarana perlu menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan untuk menjamin keadilan akses dan mutu pendidikan nasional
Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra Tingkat SMALB Zulpikar, Muhammad; Denmar, Denny; Lestari, Agus; Tersta, Friscilla Wulan
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 9 No. 1 (2025): JPKK
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v9i1.1140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tiga aspek utama dalam pengelolaan pembelajaran siswa berkebutuhan khusus tunanetra di tingkat SMALB di SLB Negeri Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, S.H., Kota Jambi, yaitu: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru yang mengajar siswa tunanetra di sekolah tersebut. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun RPP, namun materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa, termasuk mengurangi tingkat kesulitan materi yang sulit diterima oleh peserta didik tunanetra; (2) Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan asesmen untuk memahami kebutuhan siswa, sehingga guru dapat menentukan alat braille, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran; (3) Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui pemberian tes yang disesuaikan dengan kemampuan siswa serta pencatatan perkembangan mereka selama proses pembelajaran berlangsung.
Transformasi Pembelajaran di Era Kurikulum Merdeka: Studi Kasus pada Siswa Sekolah Menengah Atas Delta, Aldian; Meidesrison, Dava; Lestari, Agus
KOLEKTIF: Jurnal Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2025): September (Online First)
Publisher : CV ALFA EDU KARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70078/kolektif.v2i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau implementasi Kurikulum Merdeka yang berdampak pada kualitas pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi partisipatif, dan analisis dokumen pembelajaran. Hasil menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka mendorong kemandirian belajar siswa, penerapan pembelajaran kontekstual, serta penguatan kompetensi abad ke-21 melalui proyek autentik. Namun demikian, pelaksanaan kurikulum ini masih menghadapi hambatan, seperti keterbatasan perangkat digital, kesiapan pedagogis guru yang belum merata, dan kurangnya koordinasi lintas mata pelajaran. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan guru berkelanjutan, penguatan infrastruktur teknologi, serta manajemen kurikulum yang kolaboratif untuk mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Learning Transformation in the Independent Curriculum Era: A Case Study of Senior High School Students This study aims to review the implementation of the Merdeka Curriculum which has an impact on the quality of learning at the Senior High School (SMA) level. With a qualitative approach and case study design, the research was conducted at SMA Negeri 11 Jambi City. Data were collected through semi-structured interviews, participatory observation, and analysis of learning documents. The results show that Merdeka Curriculum encourages student learning independence, the application of contextual learning, and strengthening 21st century competencies through authentic projects. However, the implementation of this curriculum still faces obstacles, such as limited digital devices, uneven teacher pedagogical readiness, and lack of coordination across subjects. This research recommends the need for continuous teacher training, strengthening technological infrastructure, and collaborative curriculum management to support the successful implementation of Merdeka Curriculum. Keywords: Merdeka Curriculum, Learning Independence, Contextual Learning, 21st Century Competencies; Authentic Project.
Eksplorasi Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kanya Setya Pangesti; Diah Fita Loka; Lestari, Agus
JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan) Vol. 9 No. 2 (2025): JULY
Publisher : Postgraduate University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v9i2.1030

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Dengan desain studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam mendorong berpikir kritis melalui pemecahan masalah aktif, diskusi kolaboratif, dan penalaran berbasis bukti. Siswa menunjukkan peningkatan motivasi, keberanian untuk mengungkapkan pendapat, dan kemampuan untuk menganalisis masalah dari berbagai perspektif. Namun, tantangan seperti keterbatasan literasi, partisipasi siswa yang tidak merata, dan ketersediaan sumber belajar diidentifikasi. Penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan guru, materi pembelajaran yang tepat, dan pendampingan terstruktur untuk mengoptimalkan dampak PBL. Temuan ini memperkaya penelitian tentang pedagogi inovatif untuk pendidikan abad ke-21, dengan mengkonfirmasi potensi PBL ketika didukung oleh penyesuaian sistematis.
The Management of Facilities and Infrastructure by Administrative Staff to Improve the Quality of Educational Services at State Senior High School 3 Jambi City Muhammad Romi Zalindra; Lestari, Agus
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 3 No. 3 (2025): Juli: Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v3i3.1385

Abstract

Studi ini mengeksplorasi bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana sekolah berkontribusi terhadap kualitas layanan pendidikan. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan, dengan data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur yang melibatkan staf administrasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana di sebuah sekolah menengah atas negeri, didukung oleh tinjauan pustaka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan meliputi inventarisasi, perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan evaluasi berkala, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sekolah. Meskipun telah dilakukan upaya pengelolaan secara sistematis, tantangan seperti keterbatasan anggaran dan kurangnya kepedulian pengguna masih menjadi masalah. Sarana yang dikelola dengan baik dan akuntabel sangat mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan secara signifikan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah.
Servant Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Muaro Jambi Serlly, Serlly; Sofyan, Sofyan; Lestari, Agus
Muróbbî: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2025): September
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/murobbi.v9i2.3593

Abstract

This study aims to examine two main aspects of the principal's servant leadership in the implementation of the Independent Curriculum at SMA Negeri 1 Muaro Jambi, namely: the application of servant leadership principles in supporting the implementation of the Independent Curriculum at SMA Negeri 1 Muaro Jambi and the challenges faced by the principal in implementing the Independent Curriculum through a servant leadership approach. This study employs a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection techniques include interviews, observations, and document analysis. The informants in this study consist of the principal, vice principals, subject teachers, and student representatives. The findings of the study reveal that: (1) the principal applies servant leadership principles based on five indicators. The principal actively supports teachers and students through mentoring, training, and creating a conducive learning environment. Servant leadership has been proven to help teachers adapt to curriculum changes, enhance collaboration, and strengthen teacher and student motivation in implementing the Independent Curriculum. (2) However, there are several challenges in implementing the Independent Curriculum through a servant leadership approach, including teachers' limited understanding of the curriculum, difficulties in accepting change, inadequate technological support, and varying levels of teacher adaptation to the Independent Curriculum.