STEMI (ST segment Elevation Myocardial Infarction) merupakan indikator kejadian oklusi total pada pembuluh darah arteri koroner. Kondisi ini memerlukan tindakan untuk mengembalikan aliran darah dan reperfusi miokard secepatnya. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien STEMI di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Kota Banda Aceh. Diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. Z adalah gangguan pertukaran gas dengan intervensi keperawatan pemantauan respirasi, pengambilan sampel darah arteri dan manajemen asam-basa. Diagnosis kedua yaitu penurunan curah jantung dengan intervensi keperawatan perawatan jantung, pemantauan cairan dan pemantauan tanda vital. Diagnosis ketiga yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah dengan intervensi keperawatan manajemen hiperglikemia dan pemberian obat intravena. Hasil evaluasi terdapat perbaikan pada kondisi pasien, ditandai dengan nilai TD: 105/65 mmHg, MAP: 70 mmHg, HR: 76 x/menit (gambaran EKG sinus rhytm), T: 36,5 oC, akral teraba hangat dan CRT < 2 detik. Selain itu pasien sudah tidak lagi menggunakan ventilator, pasien terpasang oksigen nasal canul 3 L/menit, suara napas ronchi dan pasien mampu mengeluarkan sputum. Pola napas reguler, RR: 20 x/menit, SpO2: 94%, kesadaran compos mentis (E3M6V5). Rekomendasi bagi perawat agar dapat meningkatkan kualitas perawatan intensif, serta penanganan keperawatan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sehingga angka kematian dapat diminimalkan.
Copyrights © 2025