Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Donggala, Kementerian Kesehatan RI) Halimuddin, Halimuddin
Katalogis Vol 3, No 11 (2015)
Publisher : Katalogis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.452 KB)

Abstract

The study aims to seek and analysze simultaneous and partial influence of workload, work environment, and discipline on employees’ performance in The Research and Development Center of Animal Diseases Donggala. The sample consists of 40 employees, who selected to be the respondents of this research, based on census sampling technique. The study is causal descriptive, which is analyzed with multiple linear regressions. The results indicate that workload, work environment, and discipline simultaneously influence the performance of employees in The Research and Development center of Animal Diseases, Donggala. Partially, workload and discipline have significant influence on employees’ performance in The Research and Development Center of Animal Diseases, Donggala while work environment has insignificant influence on employees’ performance.
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG SEPSIS DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT Jumarta, Nauval; Halimuddin, Halimuddin; Bahri, Teuku Samsul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap infeksi yang diderita oleh pasien di ruang ICU memiliki risiko terjadinya sepsis. Sepsis yang parah dapat menimbulkan syok sepsis atau menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba. Perawat sebagai garda terdepan harus dapat mengenali dan mengidentifiksi tanda dan gejala sepsis yang dijumpai pada pasien. Pengetahuan perawat sangat mempengaruhi pelayanan dan penanganan sepsis, mulai dari mengenali karakteristik sampai dengan penatalaksanaan yang diberikan. Tujuan penelitin untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang sepsis di ICU RSUD dr. Zainoel Abidin. Desain dalam penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan jumlah sampel yaitu 52 perawat di ruang ICU RSUD Dr. Zainoel Abidin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang didesain oleh peneliti sendiri yang telah diuji dengan nilai validitas  0,636 dan reliabitas 0,952. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan perawat tentang sepsis berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata adalah 74,08. Diharapkan bagi perawat di ruang ICU agar terus mempertahankan dan mengupdate informasi tentang sepsis dan penatalaksanaannya baik dengan mengikuti seminar dan pelatihan ataupun mendapatkan informasi dari buku, jurnal ataupun dari sumber lainnya. 
FAKTOR-FAKTOR PEMICU MIGRAIN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA febriani, endah; Bahri, Teuku Samsul; Halimuddin, Halimuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Migrain merupakan gangguan neurovascular yang dikarakteristikkan sebagai nyeri kepala berulang dengan gejala berupa nausea, fonopobia dan juga fotopobia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan migrain berupa faktor makanan,psikososial dan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu migrain pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian adalah dekskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala yaitu 588 mahasiswa. Metode pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu sebanyak 231 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Migrain Sqreen Qustionnaire (MSQ) dan Kuesioner faktor-faktor migrain yang berisi 31 pertanyaan.. Gaya hidup mahasiswa yang cenderung kurang sehat seperti pola makan yang tidak teratur, hubungan sosial serta stress dari mahasiswa yang menyebabkan migrain kerap muncul yang dapat berpengaruh terhadap kinerja akademik dari mahasiswa.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TOTAL ATRIOVENTRICULAR BLOK, HOSPITAL-ACQURED PNEUMONIA DI INTENSIVE CARDIAC CARE UNIT: STUDI KASUS Ulfa, Yunda; Halimuddin, Halimuddin; Fikriyanti, Fikriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Total Atrioventricular Block (TAVB) adalah keadaan dimana terjadi kegagalan konduksi impuls listrik dari nodus sino-atrial ke ventrikel. Kelainan terjadi pada sistem koduksi jantung dimana depolarisasi atrium gagal untuk mencapai ventrikel. Ancaman pada TAVB salah satunya adalah terjadi komplikasi arrest (henti jantung). Pasien dengan diagnosa TAVB perlu ditempatkan di ruang intensive yang sudah dilengkapi fasilitas yang lengkap sehingga apabila terajadi arrest maka dapat dilakukan resusitasi secara cepat. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami TAVB. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah penurunan curah jantung berhubungan dengan TAVB. Intervensi yang telah diberikan adalah regulasi hemodinamik dan perawatan jantung akut dan terapi oksigen. Berdasarkan hasil pemantauan 1x24 jam setelah terpasang TPM pasien masih lemas dan gambaran EKG on TPM didapat ritme TAVB dengan HR 59x/menit, iskemia adanya ST depresi II, III aVF. sehingga direncanakan pasien akan melakukan pemasangan PPM (permanent pacemaker). Diharapkan pasien dengan TAVB dapat meningkatkan pola hidup sehat sejak dini dan perawat dapat memanajemen aktivitas fisk sesuai dengan kapasitas jantung supaya tidak membebani kerja jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF) DI ICCU : STUDI KASUS Ghina, Nawal; Halimuddin, Halimuddin; Amni, Rahmalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) merupakan keadaan dimana jantung tidak mampu memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen pada jaringan tubuh yang dapat membahayakan nyawa sehingga membutuhkan penanganan medis secara intensif. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami ADHF. Terdapat tiga masalah utama yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload, kelebihan volume cairan berhubungan dengan sindroma gagal jantung dan risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin. Hasil evaluasi hari rawatan ketiga adalah sesak mulai terasa berkurang, orthopnea sudah berkurang, nasal kanul 4L/m, SpO2: 94%, TD: 128/60 mmHg, RR: 28x/menit, HR: 62x/menit, edema perifer, suara lapang paru masih terdapat ronkhi, intake/output cairan: 50/100cc, kadar glukosa darah sewaktu (KGDS) : 200mg/dL. Pada diagnosis penurunan curah jantung dan kelebihan volume cairan perlu dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto thorax hal ini diperlukan untuk penatalaksanaan lebih lanjut pada edema paru.
Peningkatan Pengetahuan Dasar-Dasar Komputer Bagi Komunitas Teknologi Informatika (KTI) Banda Aceh Sebagai Jembatan Menuju Kesempatan Kerja Ahmad, Adi; Halimuddin, Halimuddin; Alfina, Alfina; Nurrisma, Nurrisma; Nurrizqa, Nurrizqa; Anisah, Anisah
Jurnal IPMAS Vol. 4 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/ipmas.4.3.2024.496

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dasar-dasar komputer bagi Komunitas Teknologi Informatika (KTI) Banda Aceh yang terdiri dari 150 orang anggota. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah kurangnya pemahaman dasar tentang perangkat keras dan perangkat lunak komputer, kesulitan dalam mencari informasi yang kredibel, serta ketidakmampuan dalam menjaga keamanan data dan privasi di dunia digital. Permasalahan tersebut menghambat potensi anggota komunitas untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dalam mencari pekerjaan dan mengembangkan karier mereka. Sebagai solusi, kegiatan PKM ini difokuskan pada tiga aspek utama: penguatan dasar-dasar komputer, pendampingan akses informasi online, dan pelatihan serta pendampingan keamanan digital. Pelatihan dasar komputer meliputi penggunaan perangkat lunak pengolah kata, spreadsheet, dan presentasi, sementara pendampingan akses informasi bertujuan meningkatkan kemampuan anggota komunitas dalam mencari dan mengevaluasi informasi yang kredibel melalui internet. Selain itu, pelatihan keamanan digital diberikan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menjaga data pribadi serta bertransaksi secara aman di dunia maya. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa 85% peserta melaporkan peningkatan keterampilan komputer, sementara 75% merasa lebih percaya diri dalam mencari pekerjaan yang membutuhkan kemampuan komputer. Sebanyak 30% peserta berhasil mendapatkan pekerjaan baru, dan 50% lainnya tengah melamar pekerjaan dengan keterampilan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kepercayaan diri peserta di pasar kerja. Program ini juga berhasil memperkenalkan konsep keamanan digital yang lebih luas kepada peserta, sehingga mereka lebih siap melindungi diri di dunia maya. Kegiatan ini memberikan manfaat positif bagi mitra, meningkatkan kesiapan peserta untuk berkompetisi di dunia kerja, serta berkontribusi pada peningkatan kemampuan digital yang sangat dibutuhkan di era teknologi saat ini.
STUDI KASUS PADA PASIEN ACUTE RESPIRATORY FAILURE ET CAUSA PNEUMONIA DI UNIT PERAWATAN INTENSIF Maulana, Aliif; Halimuddin, Halimuddin; Amni, Rahmalia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4295

Abstract

Acute respiratory failure merupakan komplikasi dari pneumonia karena kegagalan atau ketidakmampuan sistem respirasi dalam mempertahankan keadaan pertukaran udara dari luar tubuh dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh normal. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien Acute Respiratory Failure et causa Pneumonia di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. A adalah gangguan pertukaran gas dengan intervensi keperawatan manajemen ventilasi mekanik, hipervolemia dengan intervensi keperawatan manajemen hipervolemia, bersihan jalan napas tidak efektif dengan intervensi keperawatan manajemen jalan napas, risiko aspirasi dengan intervensi keperawatan pencegahan aspirasi. Hasil evaluasi belum terdapat perbaikan pada kondisi pasien, ditandai dengan tekanan darah: 123/87 mmHg, Mean Arterial Pressure (MAP): 92 mmHg, heart rate: 132x/menit, SpO2: 89%, pH 7.344 mmHg, pCO2 65.30 mmHg, pO2 57 mmHg, HCO3 35.9 mEq/L, pasien terpasang ventilator mode CMV dan terdapat edema perifer. Rekomendasi bagi perawat agar memberikan terapi antibiotik dan mempertahankan oksigenasi yang adekuat untuk mencegah terjadinya hipoksemia.Kata kunci: Acute Respiratory Failure, Pneumonia, Unit Perawatan IntensifAcute respiratory failure is complications of pneumonia due to failure or inability of the respiratory system to maintain air exchange from outside the body with body cells in accordance with normal body needs. In this study, it aimed at describing the nursing care for patients with Acute Respiratory Failure et causa Pneumonia in the Intensive Care Unit At dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh Municipality. The nursing diagnoses that emerged in Mr. A were gas exchange disorders with nursing interventions of mechanical ventilation management, hypervolemia with nursing interventions for hypervolemia management, ineffective airway clearance with airway management nursing interventions, risk of aspiration with aspiration prevention nursing interventions. The evaluation results showed no improvement in the patient's condition, indicated by blood pressure: 123/87 mmHg, Mean Arterial Pressure (MAP): 92 mmHg, heart rate: 132x/minute, SpO2: 89%, pH 7,344 mmHg, pCO2 65.30 mmHg, pO2 57 mmHg, HCO3 35.9 mEq/L, the patient is on a CMV mode ventilator and there is peripheral edema. Recommendations for nurses to provide antibiotic therapy and maintain adequate oxygenation to prevent hypoxemia.Keywords: Acute Respiratory Failure, Intensive Care Unit, Pneumonia
Asuhan keperawatan pasien post kraniotom tumor meningioma Nailussa'dah, Nailussa’dah; Syarif, Hilman; Halimuddin, Halimuddin
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1397

Abstract

Kraniotomi (insisi pada tengkorak) dapat dilakukan untuk mengangkat tumor, memperbaiki gejala yang berhubungan dengan lesi, atau memperkecil ukuran tumor (debulk). Pembedahan ini menjadi tantangan yang berat dengan upaya mengangkat tumor selengkap mungkin tanpa merusak jaringan normal. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan post op craniotomy tumor meningioma di Intensive Care Unit. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus pasien adalah risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran, pengguaan selang nasogastik tube, dan terpasang trakeostomi; gangguan penyapihan ventilator berhubungan dengan hambatan upaya nafas; penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d edema serebral; ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah b.d resistensi insulin. Hasil evaluasi setelah dirawat beberapa hari, belum ada perbaikan yang signifikan pada kondisi pasien, ditandai dengan tekanan darah: 150/ 80 mmHg, MAP: 103 mmhg, frekuensi nadi: 117 x/menit, suhu 37,6, EKG sinus takikardi. Pada penggunaaan ventilator mengalami peningkatan dengan Mode Simv kemode spontan dengan Fio2 30%, RR: 24x/ menit, PEEP: 5 cmH2O, dan SpO2: 97%. Pada hari kelima setelah dirawat pasien akhirnya meninggal dunia. Rekomendasi bagi perawat dan tim medis untuk memberikan farmakologi yang optimal untuk menstabilkan tekanan darah menjadi normal.
Asuhan Keperawatan pada Pasien ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) di Unit Perawatan Intensif: Studi Kasus Agustina, Riska; Halimuddin, Halimuddin; Amni, Rahmalia
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1501

Abstract

STEMI (ST segment Elevation Myocardial Infarction) merupakan indikator kejadian oklusi total pada pembuluh darah arteri koroner. Kondisi ini memerlukan tindakan untuk mengembalikan aliran darah dan reperfusi miokard secepatnya. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien STEMI di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Kota Banda Aceh. Diagnosis keperawatan yang muncul pada Tn. Z adalah gangguan pertukaran gas dengan intervensi keperawatan pemantauan respirasi, pengambilan sampel darah arteri dan manajemen asam-basa. Diagnosis kedua yaitu penurunan curah jantung dengan intervensi keperawatan perawatan jantung, pemantauan cairan dan pemantauan tanda vital. Diagnosis ketiga yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah dengan intervensi keperawatan manajemen hiperglikemia dan pemberian obat intravena. Hasil evaluasi terdapat perbaikan pada kondisi pasien, ditandai dengan nilai TD: 105/65 mmHg, MAP: 70 mmHg, HR: 76 x/menit (gambaran EKG sinus rhytm), T: 36,5 oC, akral teraba hangat dan CRT < 2 detik. Selain itu pasien sudah tidak lagi menggunakan ventilator, pasien terpasang oksigen nasal canul 3 L/menit, suara napas ronchi dan pasien mampu mengeluarkan sputum. Pola napas reguler, RR: 20 x/menit, SpO2: 94%, kesadaran compos mentis (E3M6V5). Rekomendasi bagi perawat agar dapat meningkatkan kualitas perawatan intensif, serta penanganan keperawatan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sehingga angka kematian dapat diminimalkan.