Curah hujan yang tinggi serta pengelolaan sampah organik yang kurang optimal menjadi permasa-lahan utama di Desa Gendoh. Berkurangnya lahan resapan air akibat alih fungsi lahan menyebab-kan peningkatan limpasan air hujan yang berpotensi menimbulkan genangan dan berkurangnya kualitas tanah. Selain itu, sampah organik yang tidak terkelola dengan baik seringkali dibakar ber-sama sampah anorganik, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan sosialisasi dan praktik pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) se-bagai solusi konservasi air dan pengelolaan sampah organik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode partisipatif, di mana masyarakat secara aktif dilibatkan dalam pembu-atan dan pemasangan LRB. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya 8 titik lubang biopori di be-berapa lokasi strategis. LRB berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air serta mengolah sampah organik menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat memperoleh pemahaman mengenai manfaat LRB serta didorong untuk menerapkannya secara mandiri. Penerapan teknologi biopori diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas lingkungan di Desa Gendoh.
Copyrights © 2025