Industri manufaktur memegang peranan penting didalam perekonomian Indonesia karena kemampuannya untuk menghasilkan produk yang dapat diperdagangkan dan membuka lapangan kerja. Dalam industri manufaktur mencakup proses produksi yang sangat kompleks dimulai dari kedatangan bahan baku, kemas, penyimpanan gudang, pemindahan bahan baku dan ke area produksi, pengemasan, dan distribusi.  Banyak aktivitas yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK) yang dapat mempengaruhi dampak penjualan produk. Proses observasi dan wawancara yang dilakukan diperoleh terdapat faktor fisik, ergonomi, kimia pada black area sehingga diperlukan pengukuran identifikasi bahaya dan risiko dengan menggunakan metode HIRADC. Penelitian ini dilakukan di PT XX pada bulan November 2024. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif menggunakan metode HIRADC dimana pertama melakukan observasi kemudian dilakukan analisis data dari mengidentifikasi kegiatan-kegiatan dan juga kondisi lapangan secara detail yang berpeluang atau berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang kemudian dilakukan penilaian risiko dan menentukan tingkat risiko. Data hasil identifikasi bahaya dengan Menggunakan Metode HIRADC yaitu ditemukan potensi bahaya sejumlah 24 potensi bahaya, Data hasil penilaian risiko dengan Menggunakan HIRADC yaitu diperoleh 29,16% dengan kategori accepteable dan 71,84% dengan kategori moderate, dan berdasarkan penialaian risiko yang diperoleh maka dilakukan penetapan pengendalian risiko berbasis Hirarki Pengendalian Bahaya dan Risiko Kata Kunci : Identifikasi Bahaya, HIRADC, Kecelakaan Kerja
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025