Analisis ini bertujuan untuk menyelidiki fenomena bahasa yang berupa campur kode dan alih kode dalam novel "Cantik Itu Luka" yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Novel ini dipilih sebagai subjek analisis karena tidak hanya memiliki kekayaan naratif, tetapi juga mencerminkan realitas sosial dan sejarah masyarakat Indonesia yang memiliki beragam bahasa, terutama dalam konteks kolonialisme, perjuangan ideologi, dan dinamika budaya yang rumit. Fenomena campur kode dan alih kode dalam karya ini dianggap sebagai cerminan dari identitas, hubungan kekuasaan, serta latar belakang sosial para tokohnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui pembacaan setiap halaman, pencatatan kata yang mengandung elemen alih kode dan campur kode, serta klasifikasi berdasarkan teori sosiolinguistik. Analisis dilakukan secara terstruktur untuk mengidentifikasi bentuk, fungsi, dan konteks penggunaan campur kode serta alih kode dalam novel tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa campur kode dalam novel ini mencakup lebih dari sepuluh bahasa, baik asing maupun daerah, seperti bahasa Jawa, Inggris, Belanda, Prancis, Jepang, Arab, Sansekerta, dan lain-lain. Jenis campur kode yang ditemukan meliputi kata, frasa, serta istilah budaya yang khas dan memberikan kekuatan pada suasana cerita serta penggambaran karakter. Di sisi lain, alih kode terdeteksi dalam bentuk kalimat utuh atau potongan dialog, sering muncul dalam situasi komunikasi formal atau untuk menandai perbedaan status sosial. Hasil dari penelitian ini menekankan pentingnya analisis linguistik untuk memahami dimensi sosiolinguistik dalam sebuah karya sastra.
Copyrights © 2025