Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hambatan guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 pada pembelajaran PJOK di SMP se-kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru PJOK di SMP se-kota Bengkulu yaitu SMP Negeri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dari hasil penelitian terdapat beberapa hambatan guru dalam mengimplementasikan P3 yaitu, kurangnya pemahaman dan kompetensi guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran, keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana di sekolah-sekolah, serta alokasi waktu yang terbatas dalam kurikulum karena banyak guru merasa bahwa waktu yang dialokasikan untuk PJOK lebih dihabiskan untuk mengajarkan keterampilan dasar olahraga sehingga sulit untuk memasukkan elemen-elemen P3. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil penelitian bahwa yang paling menghambat para guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 dalam pembelajaran PJOK yaitu alokasi waktu dan kurikulum. Jadi, hambatan guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 dalam pembelajaran olahraga adalah sebesar 72,4% yang artinya bahwa guru sedikit mengalami hambatan dalam mengimplementasikan P3 pada pembelajaran PJOK. Hal ini mengindikasikan adanya pemahaman yang cukup baik di kalangan guru mengenai pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran olahraga. Abstract This study aims to determine the obstacles of PJOK teachers in implementing P3 in PJOK learning in junior high schools in Bengkulu city. This research uses a qualitative descriptive approach research method. The subject of this research is PJOK teachers in junior high schools in Bengkulu city, namely State Junior High School. Data collection was carried out using questionnaires and documentation. From the results of the study, there are several obstacles for teachers in implementing P3, namely, the lack of understanding and competence of teachers in integrating character values into subjects, limited facilities and infrastructure in schools, and limited time allocations in the curriculum because many teachers feel that the time allocated for PJOK is more spent teaching basic sports skills so it is difficult to include P3 elements. The results show from the research that what most inhibits the PJOK teachers in implementing P3 in PJOK learning are time allocation and curriculum. So, the obstacles of PJOK teachers in implementing P3 in sports learning are 72.4% which means that teachers experience few obstacles in implementing P3 in PJOK learning. This indicates a fairly good understanding among teachers about the importance of integrating Pancasila values in sports learning.
Copyrights © 2025