Penelitian ini menganalisis pola tataniaga jagung untuk pakan ternak di Kecamatan Tigo Nagari menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan analisis rantai pasok komoditas pertanian. Data sekunder produksi jagung dan informasi pemasaran dikumpulkan dari instansi terkait selama periode Januari-Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Pasaman memproduksi 96001,23 ton jagung dengan produktivitas 52,79 kuintal per hektar, mendekati produktivitas nasional 59,4 kuintal per hektar. Identifikasi sistem tataniaga menghasilkan dua pola saluran pemasaran: saluran langsung (petani-konsumen) dengan margin pemasaran 7,85% dan saluran tidak langsung melalui intermediari pedagang pengumpul. Struktur pasar menunjukkan karakteristik oligopsoni dengan konsentrasi pedagang pengumpul terbatas. Efisiensi pemasaran mencapai 19% dengan distribusi share profit 73,32% untuk institusi pemasaran dan 26,68% untuk biaya pemasaran. Implementasi teknologi pengolahan pascapanen mampu meningkatkan kualitas jagung pakan ternak melalui reduksi aflatoksin hingga 37,75 ppb. Diversifikasi pemanfaatan biomassa jagung menciptakan carrying capacity 352 ekor sapi dan 2.464 ekor kambing per 7 hektar. Kesimpulan penelitian mengindikasikan sistem tataniaga jagung untuk pakan ternak di lokasi penelitian telah mencapai tingkat efisiensi yang memadai dengan potensi optimalisasi melalui pemendekan saluran distribusi dan teknologi pengolahan berkelanjutan.
Copyrights © 2025