Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS SUSU KAMBING SAANEN Yusuf, Dwiky Andryawan; Saputra, Danang; Zainab, Siti
STOCK Peternakan Vol 7, No 1 (2025): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v7i1.1745

Abstract

 Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh suplementasi daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum terhadap kualitas mikrobiologi susu kambing Saanen. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan: P0 (kontrol), P1 (5% daun katuk), P2 (10% daun katuk), dan P3 (15% daun katuk), masing-masing dengan empat ulangan menggunakan 16 ekor kambing Saanen betina laktasi. Parameter yang diamati meliputi total bakteri dan total mikroba susu selama tiga minggu. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil menunjukkan penambahan daun katuk berpengaruh nyata (p0,05) terhadap total mikroba susu pada minggu ketiga, dengan nilai terendah pada perlakuan P2 dan P3 (0,90 CFU/ml) dibandingkan kontrol (2,20 CFU/ml). Total bakteri susu tidak menunjukkan perbedaan nyata antar perlakuan. Kesimpulan penelitian menunjukkan suplementasi daun katuk 10-15% dalam ransum efektif meningkatkan kualitas mikrobiologi susu kambing Saanen. 
POLA TATANIAGA JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK DI KECAMATAN TIGO NAGARI Saputra, Danang; Yusuf, Dwiky Andryawan; Zainab, Siti; Wirawan, Purnama
STOCK Peternakan Vol 7, No 1 (2025): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v7i1.1746

Abstract

Penelitian ini menganalisis pola tataniaga jagung untuk pakan ternak di Kecamatan Tigo Nagari menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan analisis rantai pasok komoditas pertanian. Data sekunder produksi jagung dan informasi pemasaran dikumpulkan dari instansi terkait selama periode Januari-Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Pasaman memproduksi 96001,23 ton jagung dengan produktivitas 52,79 kuintal per hektar, mendekati produktivitas nasional 59,4 kuintal per hektar. Identifikasi sistem tataniaga menghasilkan dua pola saluran pemasaran: saluran langsung (petani-konsumen) dengan margin pemasaran 7,85% dan saluran tidak langsung melalui intermediari pedagang pengumpul. Struktur pasar menunjukkan karakteristik oligopsoni dengan konsentrasi pedagang pengumpul terbatas. Efisiensi pemasaran mencapai 19% dengan distribusi share profit 73,32% untuk institusi pemasaran dan 26,68% untuk biaya pemasaran. Implementasi teknologi pengolahan pascapanen mampu meningkatkan kualitas jagung pakan ternak melalui reduksi aflatoksin hingga 37,75 ppb. Diversifikasi pemanfaatan biomassa jagung menciptakan carrying capacity 352 ekor sapi dan 2.464 ekor kambing per 7 hektar. Kesimpulan penelitian mengindikasikan sistem tataniaga jagung untuk pakan ternak di lokasi penelitian telah mencapai tingkat efisiensi yang memadai dengan potensi optimalisasi melalui pemendekan saluran distribusi dan teknologi pengolahan berkelanjutan.
Pengembangan Kompetensi Peternak Muda Melalui Kolaborasi Kontes Ternak Kambing dan Domba di SMKN 1 Bangun Purba Saputra, Danang; Jiyanto, Jiyanto; Zainab, Siti Nur Khaula; Yusuf, Dwiky Andryawan; Rambe, Taufik Ristumoyo
CARE: Journal Pengabdian Multi Disiplin Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/care.v3i2.45251

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peternak muda melalui pendekatan edukatif dan kompetitif yang diwujudkan dalam bentuk kolaborasi kontes ternak kambing dan domba di SMK Negeri 1 Bangun Purba. Latar belakang kegiatan ini adalah pentingnya peningkatan keterampilan dan wawasan siswa sebagai calon peternak, agar mampu bersaing dalam dunia usaha peternakan yang semakin berkembang. Metode yang digunakan meliputi pelatihan manajemen pemeliharaan ternak, penilaian performa ternak, serta pelaksanaan kontes yang melibatkan berbagai stakeholder, termasuk praktisi peternakan dan alumni. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam kontes memberikan motivasi tinggi, meningkatkan pemahaman terhadap standar kualitas ternak, serta mendorong inovasi dalam pengelolaan usaha peternakan. Dengan pendekatan kolaboratif ini, pengembangan kompetensi siswa menjadi lebih aplikatif dan berorientasi pada kebutuhan lapangan, sekaligus memperkuat sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia industri peternakan.
Pemanfaatan Trichoderma Harzianum Pada Kompos Dan Fungi Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Rumput Kumpai Yusuf, Dwiky Andryawan; Adriani, Adriani; Syafria, Hardi; Azizah, Azizah; Hidayat, Rahmat; Lestari, Wenni Meika
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/pan0hx47

Abstract

The conversion of agricultural land reduces the available forage cultivation areas, making post-coal mining land a potential alternative. However, its poor soil fertility requires specific treatments to enhance nutrient content. This study evaluates the effect of Trichoderma harzianum (TH) on compost quality and the impact of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) on the growth of Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Ness (kumpai grass). The first phase analyzed compost pH, N, P, K, C, and C/N ratio with treatments: P0= (control: 40% cow manure, 35% empty palm bunches, 20% palm fronds, 4% rice bran, 1% urea), P1 (P0 + 2% TH), P2 (P0 + 4% TH), and P3 (P0 + 6% TH). The second phase examined using a factorial design (3×2) of the effects of compost (A0=0 g, A1=12 g, and A2=24 g) and AMF (B0 =0 gr/pot, B1= 20gr/pot). Results showed that TH increased compost C, N, P, and C/N ratio but did not affect pH and K (P>0.05). Compost and AMF interacted to improve Kumpai dry matter yield, while AMF alone increased the number of tillers. Plant height and root dry matter were unaffected. The best compost quality was obtained with 6% TH, while 20 g AMF per pot maximized tiller production. The optimal combination was A2B1 (24 g compost + 20 g AMF per pot), indicating a significant interaction between TH and AMF in enhancing kumpai grass biomass. These findings highlight the potential of integrating compost and AMF to improve post-mining land fertility and forage production.