Mekare-kare merupakan tradisi yang dilakukan untuk menghormati para leluhur dan juga Dewa Indra (dewa perang) yang bertempur melawan Maya Denawa seorang raja keturunan raksasa yang sakti dan sesewenang-wenang, yang melarang rakyatnya menyembah Tuhan dan serta menjadi simbol maskulinitas pemuda Desa Tenganan. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk Menghasilkan Film Animasi 3 Dimensi Tradisi Mekare-kare Desa Tenganan, (2) Untuk Mendeskripsikan Respon Masyarakat Manggis Terhadap Film Animasi 3 Dimensi Tradisi Mekare-kare Desa Tenganan. Film Animasi 3 Dimensi Tradisi Mekare-kare di Desa Tenganan dikembangkan menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Tahapan terdiri dari Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yaitu concept (pengonsepan), design (perancangan), material collecting (pengumpulan bahan), assembly (pembuatan), testing (penguji), dan distribution (pendistribusian). Dengan dibuatnya Film Animasi 3 Dimensi Tradisi Mekare-kare di Desa Tenganan. Penguji telah dilakukan oleh penguji uji ahli isi yang mendapatkan persentase 100%, pengujian ahli media mendapatkan hasil persentasi 100% dan penguji respon pengguna yang dilakukan oleh 104 responden Masyarakat Kecamatan Manggis presentase sebesar 94,23% dengan kualifikasi “sangat positif” yang dikategorikan “sangat baik”. Berdasarkan hal tersebut pengembangan film animasi ini diterima sangat baik oleh responden.
Copyrights © 2025