Tindakan cyberbullying banyak ditemukan di kalangan siswa sekolah dasar (SD) usia 10 hingga 12 tahun. Ini disebabkan oleh tingginya penggunaan media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, dan TikTok oleh anak-anak, meskipun secara usia belum diperbolehkan. Data dari SDN 6 Melaya menunjukkan bahwa 63,6% siswa pernah merasa tidak nyaman atau sedih akibat pesan yang diterima di media sosial.  Penelitian ini bertujuan untuk  mengembangkan video animasi 3D sebagai media edukasi untuk mencegah cyberbullying di kalangan siswa sekolah dasar, dengan memberikan edukasi kepada siswa,  guru, dan orang tua mengenai dampak buruk penggunaan media sosial sejak dini yang memicu perilaku cyberbullying.   Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dengan enam tahap yaitu pengonsepan, perancangan, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian dan pendistribusian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa usia 10 hingga 12 tahun, guru, dan orang tua siswa di SDN 6 Melaya. Hasil uji ahli isi dan media menunjukkan bahwa video animasi ini memiliki tingkat validitas sangat tinggi dengan koefisien 1,00. Uji respon pengguna menunjukkan sebanyak 24,6% responden menjawab setuju dan 75,4% responden menjawab sangat setuju sehingga dikategorikan ‘paham’ terhadap edukasi dalam video.  Dengan demikian, video animasi 3 dimensi ini dinilai layak dan diterima dengan sangat positif oleh siswa, guru, dan orang tua sebagai media untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahaya penggunaan media sosial sejak dini yang memicu perilaku cyberbullying.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025