Populasi dan karakteristik wilayah Kabupaten Bondowoso menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki potensi pengembangan domba. Potensi ini dimanfaatkan salah satunya dengan cara beternak dan dilakukan oleh Komunitas Peternak Domba Indonesia di Kabupaten Bondowoso. Peternak yang didalamnya mempunyai dua sistem budidaya yaitu sistem breeding dan sistem fattening menyebabkan fenomena berupa bakalan yang dihasilkan sistem breeding tidak sesuai dengan harapan peternak sistem fattening, dimana hal ini dapat berpengaruh terhadap pendapatan. Selain itu, fenomena lainnya adalah peternak kedua sistem tersebut tidak mengetahui pasti lebih untung mana antara kedua sistem tersebut, dimana seharusnya pengembangan potensi domba harus melalui pendekatan yang bersifat ekonomis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitik dengan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan, analisis Uji-t Independent, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik peternakan domba di Kabupaten Bondowoso yang dijelaskan secara kualitatif, menghasilkan pendapatan atas biaya tunai dan atas biaya total peternak domba sistem breeding sebesar Rp1.070.070/Ekor/Tahun dan Rp418.397 Rp1.070.070/Ekor/Tahun serta pendapatan tas biaya tunai dan biaya total peternak domba sistem fattening sebesar Rp2.253.302/Ekor/Tahun dan Rp1.456.496/Ekor/Tahun. Selain itu Uji-t menunjukkan adanya perbedaan antara pendapatan kedua peternak sistem breeding dan sistem fattening, sementara untuk analisis regresi linier berganda menghasilkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor pengalaman dan faktor sistem budidaya.
Copyrights © 2025