Penelitian ini mengkaji interaksi masyarakat Suku Anak Dalam (Kubu) asli terhadap teologi yang dianut oleh anggota Suku Anak Dalam yang telah memeluk agama Islam di Desa Rantau Keloyang, Kabupaten Bungo, Jambi. Studi ini bertujuan untuk memahami dinamika sosial-keagamaan yang terjadi akibat perubahan keyakinan sebagian anggota Suku Anak Dalam, serta menganalisis dampaknya terhadap kohesi sosial dan identitas kultural komunitas tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya spektrum interaksi yang beragam, mulai dari penerimaan hingga penolakan, terhadap praktik keagamaan Suku Anak Dalam Muslim. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut meliputi tingkat pemahaman terhadap ajaran Islam, intensitas interaksi antara Suku Anak Dalam asli dan Suku Anak Dalam Muslim, serta peran tokoh adat dalam menjembatani perbedaan. Penelitian ini juga mengungkapkan adanya upaya Suku Anak Dalam Muslim untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan tradisi leluhur, menciptakan bentuk sinkretisme yang unik. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam memahami proses akulturasi dan negosiasi identitas pada masyarakat adat yang mengalami transisi keagamaan, serta implikasinya terhadap kebijakan pembangunan dan pelestarian budaya.
Copyrights © 2024