Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep tawakkal dalam Al-Qur’an melalui pendekatan semantik dan mengeksplorasi relevansinya dengan konsep coping religius serta ketahanan psikologis (resiliensi). Kajian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif, menggunakan pendekatan semantik relasional ala Toshihiko Izutsu terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung kata tawakkal dan turunannya. Data primer berasal dari teks Al-Qur’an dalam bahasa Arab, sedangkan data sekunder mencakup tafsir klasik dan kontemporer, serta literatur psikologi Islam dan resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tawakkal memiliki relasi makna dengan konsep iman, sabar, takwa, dan ikhtiar, serta beroposisi dengan nilai-nilai seperti  kibr (kesombongan),  istighnā’ (merasa cukup tanpa Allah), dan wahn (kelemahan jiwa). Konsep ini dipahami sebagai sikap spiritual aktif yang mengintegrasikan usaha maksimal dengan penyerahan total kepada Allah. Dalam perspektif psikologi, tawakkal sejalan dengan positive religious coping, yaitu strategi mengelola stres melalui pendekatan spiritual yang sehat. Nilai-nilai dalam tawakkal memberikan kontribusi terhadap penguatan resiliensi individu, terutama dalam menghadapi krisis hidup secara lebih bermakna dan stabil secara emosional. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara semantik Al-Qur’an dan pendekatan psikologi Islam untuk membangun model ketahanan psikospiritual yang holistik dan kontekstual.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025