Pulau Kalimantan didominasi oleh kawasan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk flora endemik seperti pohon ulin (Eusideroxylon zwageri). Masyarakat kerap memanfaatkan pohon ini sebagai sumber ekonomi. Di era saat ini, generasi mudah kurang mengetahui tentang pohon ulin dan bagaimana bentuk dan cara pemanfataannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik morfologi pohon ulin serta pemanfaatannya berbasis kearifan lokal oleh masyarakat Desa Batu Meranti, Kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan meliputi observasi langsung terhadap morfologi tumbuhan dan wawancara mendalam dengan enam orang masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon ulin memiliki akar tunggang, batang berkayu yang kuat, daun tunggal tidak lengkap, serta bunga majemuk tak berbatas berbentuk malai dan bersifat bunga banci. Buah ulin tergolong buah sejati dengan bentuk bervariasi, dan bijinya terlindungi oleh kulit yang sangat keras. Dari segi pemanfaatan, masyarakat lokal memanfaatkan batang pohon ulin sebagai bahan bangunan karena sifat kayunya yang kuat, tahan lama, dan tahan terhadap serangan hama. Masyarakat di Desa Batu Meranti mengolah kulit kayu dari batang pohon Ulin sebagai pewarna alami kain sasirangan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan. Buah, biji dan bunganya diolah untuk membantu pengobatan. Kearifan lokal ini mencerminkan pengetahuan turun-temurun dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Pengetahuan inilah yang seharusnya senantiasa diwariskan ke generasi saat ini yang mulai mengalami degradasi pengetahuan tentang pohon ulin.
Copyrights © 2025