Pelanggengan kekuasaan di Indonesia adalah fenomena yang jamak. Studi tentang pelanggengan banyak memberikan kesimpulan bahwa keluarga memiliki andil yang dominan. Studi ini sedikit berbeda, bahwa keluarga punya pengaruh adalah keniscayaan, namun modal dari fugur politik juga menjadi factor lain yang menentukan. Artikel ini kami uraikan secara kualitatif deskriptif dengan meminjam teori habitus, modal dan ranah sebagai alat analisis. Kami menemukan bahwa modal simbolik yang dimiliki oleh Arlinda atas pengaruh orang tuanya telah berkembang jauh menjadi modal sosial. Arlinda memiliki modal sosial yang merupakan hasil akumulasi dari modal simbolik yang ia miliki sehingga mampu melanggengkan kekuasaannya di Darubiah. Kepemimpinan Arlinda membuat nalar politik masyarakat Darubiah dalam hal kepemimpinan cenderung untuk mengesampingkan masalah gender. Kepemimpinan Arlinda ditambah pengaruh historis dimana masyarakat Darubiah yang dimekarkan dari Desa Bira juga pernah dipimpin oleh perempuan dan juga bagian dadri dinasti politik di desa tersebut di masa lalu.
Copyrights © 2025