Akbar, Fadlan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Te'nea dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Majannang) Hendra Wijaya; Akbar, Fadlan
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 6 No 1 (2020): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v6i1.102

Abstract

The purpose of this research was to identify the description of te'nea tradition, to recognize the driving force behind the shift in the meaning of te’nea tradition, and to explain the view of Islamic law regarding te’nea tradition in Majannang Village, Parigi District, Gowa Regency. The research method employed field research studies with a case study format through sociological and normative approaches.. The results showed that te'nea tradition was initially conducted merely with the purpose of kinship and eating together with relatives in an effort to commemorate the ancestors of the Pajaiyya extended family. The shift of the meaning of te'nea tradition occurred due to healing phenomenon of a broken leg sufferer in Bungung Toa where the ritual of te'nea took place. The shift of the tradition of te'nea is very fatal because it is suspected to contain shirk which has implications for the haram of this tradition in the perspective of Islamic Law, but if the element of shirk can be eliminated then this tradition will be in line with the teachings of friendship which is mustahab (recommended).
MODAL DAN PELANGGENGAN KEKUASAAN ARLINDA DI DARUBIAH, BULUKUMBA Akbar, Fadlan; Bakar, Abu; Tajuddin, Muhammad Saleh
Jurnal Suara Politik Vol 4, No 1 (2025): Vol. 4 No. 1 Juni 2025
Publisher : FISIPOL UM Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsp.v4i1.6437

Abstract

Pelanggengan kekuasaan di Indonesia adalah fenomena yang jamak. Studi tentang pelanggengan banyak memberikan kesimpulan bahwa keluarga memiliki andil yang dominan. Studi ini sedikit berbeda, bahwa keluarga punya pengaruh adalah keniscayaan, namun modal dari fugur politik juga menjadi factor lain yang menentukan. Artikel ini kami uraikan secara kualitatif deskriptif dengan meminjam teori habitus, modal dan ranah sebagai alat analisis. Kami menemukan bahwa modal simbolik yang dimiliki oleh Arlinda atas pengaruh orang tuanya telah berkembang jauh menjadi modal sosial. Arlinda memiliki modal sosial yang merupakan hasil akumulasi dari modal simbolik yang ia miliki sehingga mampu melanggengkan kekuasaannya di Darubiah. Kepemimpinan Arlinda membuat nalar politik masyarakat Darubiah dalam hal kepemimpinan cenderung untuk mengesampingkan masalah gender. Kepemimpinan Arlinda ditambah pengaruh historis dimana masyarakat Darubiah yang dimekarkan dari Desa Bira juga pernah dipimpin oleh perempuan dan juga bagian dadri dinasti politik di desa tersebut di masa lalu.