Latar Belakang: ASI pertama keluar (kolostrum) mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit,melindungi dari infeksi, diare,dan ikterus. Survei Kesehatan Nasional Tahun 2023 cakupan pemberian kolostrum masih dibawah target dari target. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal ibu meliputi tingkat pengetahuan,sikap, parietas, kondisi ibu serta faktor eksternal yaitu dukungan keluarga, petugas kesehatan dan budaya/ lingkungan.Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Ruang Nifas Hambawang RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan survei analitik desain Cross Sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan observasi rekam medik. Sampel seluruh ibu yang baru melahirkan di Ruang Nifas Hambawang RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin bulan November – Desember Tahun 2024 dengan jumlah 34 orang dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisa data menggunakan uji Kolmogoro Smirnov dan uji Chi- Square Fisher Exact.Hasil: Mayoritas usia responden 20-35 tahun sebanyak 23 orang(67,7%), berpendidikan SMA 16 orang (47,1%), Paritas ibu multipara 20 orang (58,8%) dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 30orang (88,2%). Nilai p-value = 0,049 < ? 0,05 menunjukkan hubungan Tingkat pengetahuan dengan pemberian kolostrum. Nilai p- value = 0,196 > ? 0,05 tidak menunjukkan hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum.Simpulan: Ada hubungan Tingkat pengetahuan dengan pemberian kolostrum dan tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum. Bagi tenaga Kesehatan diharapkan dapat mendukung pemberian kolostrum dengan meningkatkan edukasi saat ANC (Antenatal Care) dan melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Kata Kunci: Bayi baru lahir, dukungan keluarga, kolostrum, tingkat pengetahuan
Copyrights © 2025