Remaja putri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi. Anemia disebabkan beberapa hal antara lain memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat, seringkali melakukan diet yang keliru untuk menurunkan berat badan, serta mengalami kehilangan darah karena haid setiap bulan. Penegakan diagnosis anemia dilakukan dengan pemeriksaaan laboratorium kadar hemoglobin/Hb. Dampak anemia pada remaja putri meliputi menurunnya daya tahan tubuh, menurunnya kebugaran karena kurangnya oksigen ke otot, serta menurunnya konsentrasi karena kurangnya oksigen ke otak yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Upaya yang untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja meliputi konsumsi makanan bergizi seimbang, makan cukup buah dan sayur, minum tablet tambah darah serta memeriksakan kadar hemoglobin darah. Tujuan penelitian untuk menganalisis motivasi remaja putri dalam pencegahan anemia dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, sampel diambil secara total populasi, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian terhadap 49 responden menunjukkan sebagian besar (57%) selalu minum tablet tambah darah yang diberikan, sebagian kecil (39%) selalu makan dengan gizi seimbang. Mayoritas responden (86%) bersedia dilakukan pemeriksaan hemoglobin, namun masih ada (14%) tidak bersedia. Minum tablet tambah darah, makan makanan gizi seimbang, serta pemeriksaan hemoglobin sangat penting dilakukan untuk pencegahan anemia pada remaja putri. Diharapkan dorongan dari orang tua, guru serta tenaga kesehatan sebagai factor eksternal untuk memotivasi remaja putri dalam upaya mencegah anemia.
Copyrights © 2025