Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang paling umum, ditandai oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin yang menyebabkan hiperglikemia kronis. Penanganan farmakologis umumnya dilakukan melalui pemberian obat hipoglikemik oral, di antaranya yang paling sering digunakan adalah golongan biguanid dan sulfonilurea. Dalam perspektif kimia medisinal, biguanid seperti metformin bekerja terutama dengan menjghambat glukoneogenesis di hati dan meningkatkan ambilan glukosa oleh jaringan perifer tanpa menstimulasi sekresi insulin. Mekanisme ini melibatkan aktivasi jalur AMP-activated protein kinase (AMPK). Tinjauan ini juga membahas struktur molekul kedua kelas obat, keterkaitan antara struktur kimia dan aktivitas biologisnya (SAR), serta profil farmakokinetik dan potensi efek samping. Tujuan literatur memberikan pemahaman mendalam terhadap aspek kimia dan mekanisme kerja obat ini penting untuk pengembangan terapi yang lebih selektif dan minim efek samping bagi pasien diabetes. Hasil kedua golongan obat ini sama-sama efektif dalam penanganan DMT2, tetapi pemilihan terapi harus dilakukan dengan mempertimbangkan mekanisme, potensi efek samping, serta kondisi pasien secara individu untuk memberikan penanganan terbaik dan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes.
Copyrights © 2025