Mahasiswa Magister Psikologi tingkat pertama menghadapi masa peralihan dengan berbagai tantangan, termasuk beban akademik, penyesuaian sosial, serta adaptasi terhadap lingkungan baru, terutama bagi mereka yang pertama kali merantau. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pengalaman atau pemaknaan partisipan mengenai dukungan sosial yang diterima saat merantau. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus untuk menggambarkan permasalahan secara mendalam. Metode pengumpulan data yaitu wawancara semi-terstruktur yang disusun berdasarkan teori dukungan sosial. Partisipan berjumlah empat orang mahasiswa Magister Psikologi Universitas Padjadjaran berusia 18-25 tahun, baru pertama kali merantau setelah sebelumnya menempuh studi S1 di daerah asal yaitu di luar pulau Jawa, sedang menjalani perkuliahan di tingkat pertama, dan tinggal sendiri di kos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh partisipan menerima dan memaknai dukungan sosial yang mereka alami di kampus maupun di luar kampus dalam berbagai bentuk. Tangible support diterima dari teman, seperti bantuan transportasi atau menemani saat sakit, yang memberikan rasa tenang dan kemudahan. Belonging support diperoleh dari orang tua dan teman dekat, melalui kehadiran konsisten baik secara langsung maupun virtual yang menciptakan rasa nyaman. Kelompok pertemanan juga menjadi sumber penerimaan sosial. Self-esteem support berasal dari orang tua, berupa kebanggaan atas pencapaian partisipan yang meningkatkan rasa berharga. Appraisal support berupa arahan dan nasihat dari orang tua yang membantu partisipan menghadapi tantangan selama merantau. Semua bentuk dukungan ini berkontribusi dalam membantu partisipan mengatasi rintangan dan tantangan selama menjalani kehidupan akademik serta personal sebagai mahasiswa magister.
Copyrights © 2025