Kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama proses implementasi. Metode Penelitian jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar SDN O’o Mpili Kecamatan Donggo dengan subjek penelitian adalah guru-guru kelas di sekolah terkait. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru-guru yang terlibat dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, observasi kegiatan belajar mengajar, dan dokumentasi terkait implementasi kurikulum di sekolah tersebut. Teknik keabsahan data menggunakan triagulasi waktu dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan 4 tahapan dari Miles dan Huberman . Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memainkan peran penting sebagai fasilitator, inovator, dan motivator, namun masih menghadapi berbagai kendala dalam pelaksanaan, termasuk keterbatasan sarana dan kesiapan profesional. Kesimpulannya Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar memerlukan peran proaktif guru dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa. Guru tidak hanya sebagai penyampai materi tetapi juga sebagai fasilitator yang mendukung siswa untuk mandiri dan kreatif.
Copyrights © 2025