Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Karena itu kewajiban orang tua terhadap anaknya bukan hanya sekedar memberi dan memenuhi kebutuhan lahiriah saja akan tetapi yang lebih utama adalah menerapkan pendidikan keluarga kepada anak sedini mungkin, karena pendidikan keluarga yang diterimanya ketika ia masih kecil akan sangat berpengaruh terhadap pengalaman agamanya setelah dia menjelang dewasa, sehingga anak-anak menjadi anak yang shaleh. Dalam penerapannya maka kedua orangtua harus menerapkan prinsip mubadalah (kesalingan). Ayah maupun ibu harus saling bekerjasama, membantu, dan bahu membahu dalam mendidik anak-anaknya. Maka akan terciptanya keluarga yang utuh dan harmonis dan mengupayakan tidak terjadinya fenomena fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pendidikan keluarga dalam mencegah dampak fatherless perspektif mubadalah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan menggabungkan dua jenis yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian literatur. Hasil penelitian ini yaitu : 1) Terdapat lima faktor penyebab terjadinya fatherless di desa Kecomberan yaitu; cerai hidup, cerai mati, pola asuh tradisional akibat sistem patriarki, ayah melakukan kekerasan dan Inner child yaitu kenangan buruk yang tersimpan akibat terjadinya permasalahan orangtuanya. 2) Berdasarkan hasil wawancara informan mengalami dampak fatherless seperti: perasaan iri, sedih, depresi, trauma, kesepian, kesulitan bersosialisasi, ekonomi tidak stabil, mengalami kenakalan remaja dan mengalami tidak semangat dalam menjalani hidup.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025