Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan berpikir visual peserta didik melalui pendekatan saintifik berbantuan ice breaking, (2) tanpa ice breaking, (3) perbedaan pengaruh kedua pendekatan tersebut, serta (4) pendekatan mana yang lebih efektif. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi experiment tipe Non-Equivalent Control Group Design. Sampel terdiri dari kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan X.2 sebagai kelas kontrol di MAN 1 Soppeng tahun ajaran 2024/2025. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji-t Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan saintifik berbantuan ice breaking meningkatkan kemampuan berpikir visual dari rata-rata pretest 64,90 menjadi 87,24 pada posttest. Sementara itu, kelas tanpa ice breaking meningkat dari 59,54 menjadi 85,25. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelas. Efektivitas pendekatan saintifik berbantuan ice breaking tercatat sebesar 63,58%, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 61,47%, meskipun keduanya berada pada kategori cukup efektif.Kesimpulannya, pendekatan saintifik berbantuan ice breaking lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir visual peserta didik dibandingkan pendekatan tanpa ice breaking.
Copyrights © 2025