Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model collaborative governance dalam percepatan penurunan stunting di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Mengacu pada kerangka teori Ansell dan Gash, pendekatan ini menekankan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menangani masalah stunting secara terintegrasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan deksriptif kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sebagai koordinator kebijakan, serta keterlibatan sektor swasta seperti Mora Group melalui program CSR dan Koramil Sukorambi melalui program Bapak Asuh Anak Stunting, mampu mengatasi keterbatasan anggaran dan meningkatkan efektivitas intervensi gizi. Proses kolaboratif diwarnai dengan dialog tatap muka, komitmen bersama, dan upaya membangun kepercayaan antar aktor. Meski terdapat tantangan dalam kesetaraan partisipasi dan integrasi program, pendekatan ini berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 19% menjadi 6%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa collaborative governance dapat menjadi strategi efektif dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks secara partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025