Jalan raya merupakan salah satu prasarana penting dalam menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat sehingga kondisinya harus selalu diperhatikan oleh pemerintah. Salah satu jalan kabupaten yang perlu diberi perhatian adalah jalan Bujangga STA 0+000 s.d STA 0+193,5 (Section A), Kabupaten Berau. Jalan ini mengalami kelongsoran saat sedang dilaksanakan proyek pelebaran badan jalan. Menurut pihak yang terkait, hal tersebut disebabkan oleh posisi badan jalan yang berada pada tikungan sungai Segah. Posisi tersebut memungkinkan struktur terkena arus sungai dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi gerusan di dasar sungai bagian depan turap perkuatan badan jalan. Gerusan tersebut menyebabkan tanah di depan turap terus tergerus sehingga pada akhirnya turap tidak dapat menahan tekanan akibat timbunan jalan, dan terjadilah kelongsoran. Dari masalah di atas, direncanakan perkuatan turap berangker. Namun, perlu dihitung terlebih dahulu kedalaman gerusan yang terjadi akibat arus sungai Segah. Kedalaman gerusan ini akan menjadi pertimbangan dalam menentukan kedalaman tertanam turap. Untuk menghitung gerusan, dilakukan dengan dua cara, yaitu perhitungan manual dan pemodelan dengan program bantu HEC-RAS. Lalu, untuk perancangan turap digunakan perhitungan konvensional dan program bantu Geo5 dan PLAXIS untuk mengecek stabilitas timbunan dan turap. Selain itu, dilakukan juga perhitungan terhadap biaya materialnya. Berdasarkan hasil perhitungan, perkuatan turap yang dirancang memenuhi angka keamanan serta defleksi yang dizinkan. Adapun spesifikasi turap yang digunakan yaitu SP-10H dengan panjang total 39 m. Angker yang digunakan memiliki panjang total 40 m dengan grout length sepanjang 10 m, serta diameter grouting sebesar 0,65 m. Estimasi biaya material yang dibutuhkan senilai Rp47.072.016.000.
Copyrights © 2025