p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Satrya, Trihanyndio Rendy
Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Alternatif Pondasi dan Perbaikan Tanah Dasar pada Timbunan Oprit Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri Burhanudin, Muhammad; Satrya, Trihanyndio Rendy; Suwarno, Suwarno
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.144963

Abstract

Proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) sedang gencar dilakukan oleh Kementrian PUPR salah satunya adalah proyek penggantian dan/atau duplikasi 37 Jembatan yang ada di Pulau Jawa. Salah satu jembatan yang masuk dalam proyek KPBU adalah Jembatan Bandar Ngalim. Jembatan tersebut memiliki panjang 148.4 m dengan struktur utama berupa steel box girder yang ditopang oleh 2 pilar dan 2 abutment. Di belakang abutment, direncanakan tinggi timbunan oprit pada abutment 1 dan abutment 2 adalah masing-masing 1.7 m dan 2.17 m dengan kemiringan rencana 1:2. Tanah pada BH-01 jembatan merupakan tanah lanau kelempungan dengan konsistensi medium; tanah pada BH-02 terdapat tanah pasir sampai kedalaman 7 m dan dilanjutkan lempung sampai kedalaman 30 m; tanah pada BH-03 didominasi oleh lempung kepasiran sampai dengan kedalaman 28 m dan dilanjutkan oleh pasir sampai kedalaman 30 m; dan tanah pada BH-04 didominasi oleh lempung sampai kedalaman 10 m. Pada jembatan eksisting ditopang pondasi dengan jenis bored pile dengan diameter 1 m. Dari hasil perencanaan, diperoleh alternatif pondasi yang aman, kuat, dan efisien adalah pondasi spun pile dengan diameter 80 cm. Jumlah, kedalaman, dan harga berurutan dari A1; P1; P2; dan A2 yaitu 18 buah, 12 m, Rp140.400.000; 15 buah, 24 m, Rp234.000.000; 15 buah, 20 m, Rp195.000.000; dan 18 buah, 15 m, Rp175.500.000. Timbunan oprit A1 dan A2 keduanya tidak membutuhkan perbaikan tanah dasar karena memiliki rate of settlement 1.37 dan 1.36 cm/tahun kurang dari yang diizinkan yaitu 2 cm/tahun. Berdasarkan cek overall stability dalam kondisi undrained, timbunan oprit A1 dan A2 memiliki safety factor 1.9 dan 2.2 lebih dari 1.5 sehingga lereng timbunan tidak membutuhkan suatu perkuatan (geotextile). Dari cek Hkritis, didapatkan untuk timbunan oprit A1 dan A2 adalah 8.68 m dan 8.2 m yang masing-masing sudah melebihi tinggi timbunan eksisting 1.7 m dan 2.17 m sehingga tidak membutuhkan proses timbunan bertahap.
Analisis Pengaruh Gerusan terhadap Perencanaan Turap pada Proyek Pelebaran Badan Jalan Bujangga STA 0+000 s.d 0+193,5, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Lutfirahman, Arzi Tectona; Satrya, Trihanyndio Rendy; Maulana, Mahendra Andiek; Maulana, Mahendra Andiek
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145748

Abstract

Jalan raya merupakan salah satu prasarana penting dalam menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat sehingga kondisinya harus selalu diperhatikan oleh pemerintah. Salah satu jalan kabupaten yang perlu diberi perhatian adalah jalan Bujangga STA 0+000 s.d STA 0+193,5 (Section A), Kabupaten Berau. Jalan ini mengalami kelongsoran saat sedang dilaksanakan proyek pelebaran badan jalan. Menurut pihak yang terkait, hal tersebut disebabkan oleh posisi badan jalan yang berada pada tikungan sungai Segah. Posisi tersebut memungkinkan struktur terkena arus sungai dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi gerusan di dasar sungai bagian depan turap perkuatan badan jalan. Gerusan tersebut menyebabkan tanah di depan turap terus tergerus sehingga pada akhirnya turap tidak dapat menahan tekanan akibat timbunan jalan, dan terjadilah kelongsoran. Dari masalah di atas, direncanakan perkuatan turap berangker. Namun, perlu dihitung terlebih dahulu kedalaman gerusan yang terjadi akibat arus sungai Segah. Kedalaman gerusan ini akan menjadi pertimbangan dalam menentukan kedalaman tertanam turap. Untuk menghitung gerusan, dilakukan dengan dua cara, yaitu perhitungan manual dan pemodelan dengan program bantu HEC-RAS. Lalu, untuk perancangan turap digunakan perhitungan konvensional dan program bantu Geo5 dan PLAXIS untuk mengecek stabilitas timbunan dan turap. Selain itu, dilakukan juga perhitungan terhadap biaya materialnya. Berdasarkan hasil perhitungan, perkuatan turap yang dirancang memenuhi angka keamanan serta defleksi yang dizinkan. Adapun spesifikasi turap yang digunakan yaitu SP-10H dengan panjang total 39 m. Angker yang digunakan memiliki panjang total 40 m dengan grout length sepanjang 10 m, serta diameter grouting sebesar 0,65 m. Estimasi biaya material yang dibutuhkan senilai Rp47.072.016.000.