Stres terjadi ketika individu merasa adanya ketidakseimbangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuannya untuk mengatasi situasi yang dianggap mengancam atau berbahaya bagi kesehatannya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkat stres dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK Jakarta Barat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen alat ukur tingkat stres yaitu Perceived Stress Scale (PSS) 10, sedangkan untuk mengukur perilaku seksual berisiko menggunakan Skala Guttman. Penelitian ini menganalisis hubungan antara tingkat stres dan perilaku seksual berisiko menggunakan uji Chi-Square dengan teknik pengambilan sampel Random Sampling. Hasil analisis menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 0,035 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara tingkat stres dan perilaku seksual berisiko pada populasi yang diteliti, dengan margin of error 5%. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi para pendidik dan orang tua untuk lebih menyadari pentingnya pendidikan kesehatan mental dalam mengurangi perilaku berisiko. Dengan demikian, perlu adanya fokus yang lebih besar pada inisiatif dan kebijakan pendidikan kesehatan mental di lingkungan rumah dan sekolah. Kata kunci: remaja, tingkat stres, perilaku seksual berisiko
Copyrights © 2025