Penelitian ini mengkaji bagaimana media Indonesia membingkai isu utang luar negeri dalam pemberitaannya, mulai dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo. Studi ini menganalisis peran signifikan media dalam membentuk opini publik tentang utang luar negeri, terutama bagaimana pemberitaan dipengaruhi oleh afiliasi politik dan ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan kajian kepustakaan, penelitian ini mengintegrasikan teori ekonomi politik media, analisis framing, dan agenda setting untuk memahami pola dan implikasi framing media. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemberitaan media tentang utang luar negeri terbagi dalam tiga kategori: media independen yang mengadopsi pemberitaan netral berbasis data; media pro-pemerintah yang membingkai utang sebagai instrumen positif untuk pembangunan; dan media kritis yang menyoroti risiko dan ancaman terhadap kedaulatan ekonomi. Analisis menunjukkan bahwa framing media dibentuk oleh struktur kepemilikan, sumber informasi, orientasi ideologis, dan konteks sosial-politik, yang secara kolektif memengaruhi dukungan publik terhadap kebijakan utang pemerintah. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan literasi media, implementasi komunikasi publik yang transparan tentang pengelolaan utang, dan mendorong pemberitaan berimbang untuk menumbuhkan pemahaman publik yang komprehensif tentang utang luar negeri sebagai instrumen ekonomi yang kompleks.
Copyrights © 2025