<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab perceraian, dampaknya terhadap istri, serta strategi pemulihan psikologis pasca perceraian dalam perspektif psikologi keluarga. Latar belakang studi ini didasari oleh meningkatnya angka perceraian di Kota Makassar, khususnya perceraian yang diajukan oleh istri, yang mencerminkan dinamika sosial dan psikologis dalam institusi pernikahan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam terhadap seorang wanita berusia 52 tahun yang mengalami perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama penyebab perceraian: perbedaan pendapat yang bersumber dari perbedaan usia dan pola pikir antara pasangan, kurangnya komunikasi efektif, konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan, dan perselingkuhan. Dampak perceraian yang dialami responden meliputi hilangnya dukungan sosial, munculnya perasaan sedih mendalam, dan rusaknya hubungan kekeluargaan (terutama terputusnya tali silaturahmi). Meski demikian, responden berupaya melakukan pemulihan psikologis melalui pendekatan membujuk mantan pasangan serta membangun kembali relasi yang harmonis setelah perceraian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perceraian bukan hanya peristiwa hukum atau agama, tetapi juga proses psikologis yang kompleks yang berdampak luas terhadap individu dan lingkungan sosialnya. Pemahaman terhadap penyebab dan dampaknya sangat penting untuk membangun program konseling, intervensi psikologis, serta edukasi pranikah yang dapat membantu pasangan membangun pernikahan yang sehat, harmonis, dan berkelanjutan.]]>
Copyrights © 2025
