Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Marriage Readiness for Late Adolescence in South Sulawesi Jafar, Eka Sufartianinsih; Novita Siswanti, Dian; Maulidya Jalal, Novita; Ansar, Wilda
Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 14 No 2 (2021): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/al-maiyyah.v14i2.747

Abstract

This study aims to analyze indicators of marriage readiness for late adolescents in South Sulawesi. This study used a survey research design using a questionnaire. The research subjects were 860 adolescents aged 15-20 years who came from various levels of education, namely SMA (46.1%) SMK (4%) and undergraduate students (45.5%). The results showed that there are several indicators of marriage readiness in late adolescence. They are (1) economic stability by 51% (2) high education by 22.5%, (3) character adjustment with a partner by 35.6%, (4) parental consent by 26%. In terms of readiness for marriage, about 65.6% of adolescents stated they were not ready to marry, 23.6% were less ready to marry, 5.5% were quite ready, 5.1% were ready, and only 2.5% of them stated they were very ready to marry. In terms of the preparation needed to live a harmonious marriage, (1) communication skills by 59.9%, (2) skills in educating and caring for children 47.9%, (3) work 46.7%, and (4) emotional management 34.5%. While the things that concern adolescents from marriage are 67.5% infidelity, 60.9% being abused, dumped/ignored 45.3%, economically pressured 40.1%, and 29.8% not getting freedom. The implication of this study is to increase the knowledge of related parties, both parents, the community, and the government regarding the description of marriage readiness in late adolescence as material for providing premarital preparation/premarital education to adolescents so that late teens can prepare themselves to fulfill early adult development, namely choosing a partner and marry.
Concept of Ideal Marriage in Early Adults Jafar, Eka Sufartianinsih; AR, Mustainah
Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 15 No 2 (2022): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/al-maiyyah.v15i2.783

Abstract

This study aims to analyze how the concept of ideal marriage in early adulthood is. This study uses a qualitative approach with a survey research design by distributing questionnaires followed by 27 early adults. Their age was 19-25 years with a high school education background (26%) and university (74%). The research subjects are domiciled from several regions in Indonesia, namely Makassar, Gowa, Ketapang, Barru, Soppeng, Takalar, Pare-Pare, Malang, Tana Toraja, and West Kalimantan. The results showed that the concept of ideal marriage in early adulthood can be seen from: (1) age, namely in the age range of 23-26 years; (2) mental readiness 100%; (3) financial readiness at 96.3%; (4) moral readiness 96.3%; (5) communicating the number of children and parenting 96.3%; (6) understanding each other’s roles husband/wife 92.6%; and (7) religion by 92.6%. The implication of this research is to be a reference for individuals, especially those who are in the early adult phase in designing and determining the concept of an ideal marriage that will be lived. So that they can create a prosperous family and avoid divorce.
PKM Pemberdayaan Keluarga dengan Individu Berkebutuhan Khusus Nur, Haerani; Zainuddin, Kurniati; Jafar, Eka Sufartianinsih
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Jumlah individu berkebutuhan khusus di Indonesia terus menunjukkan angka yang semakin meningkat. Sementara itu, angka partisipasi sekolah pada individu berkebutuhan khusus dengan tingkatan terendah terjadi pada kelompok umur 19-24 tahun, yaitu 12,96 persen. orang dengan keterbatasan yang dimilikinya. Pelatihan keterampilan seharusnya diberikan sesuai dengan kemampuan dan minat individu. Pemberian pelatihan keterampilan dapat mengembangkan kemampuan kerja yang selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan kemandirian ekonomi individu berkebutuhan khusus, Menindaklanjuti hal tersebut, maka program PKM ini mengusulkan upaya mengembangan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus. Didasari oleh sejumlah referensi dan hasil penelitian bahwa orangtua dan keluarga menjadi sumber dukungan terbaik bagi invidu berkebutuhan khusus, termasuk dalam mengenali potensinya. Karena itu membekali orangtua dengan keterampilan yang dapat diajarkan kepada anaknya menjadi salah satu upaya yang penting untuk dilakukan. Berawal dari orangtua, secara tidak langsung dapat membiasakan individu berkebutuhan khusus untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pembderdayaan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus yang terbagi atas tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai dari menyiapkan media ajar dalam bentuk kartu dan bahan-bahan lainnya, pelaksanaan kegiatan selama 3 hari dengan menu pembelajaran yang berbeda yaitu eco print, batik shibori, dan sabun lilin minyak jelantah. latihan terhadap materi yang telah diberikan pada setiap akhir pertemuan. Pelaksanaan PKM di lakukan di lokasi mitra Sentra Wirajaya. Pada pelatihan ini terlihat bahwa meski memiliki keterbatasan, semua peserta pelatihan dapat menghasilkan karya atau produk, meski beberapa orang masih perlu mendapatkan bantuan dari orangtua, pendamping atau Peksosnya. Telihat bahwa semua peserta dapat mengikuti Langkah-langkah pengerjaan yang dicontohkan. Setiap akhir sesi pelatihan, dilakukan pameran karya. Setiap karya di dokumentasikan bersama orang yang berhasil membuatnya.Kata kunci: Pemberdayaan, Keluarga, Individu Berkebutuhan Khusus.
Efektivitas Psikoedukasi Pengenalan Hak dan Perlindungan Anak Sebagai Upaya Pencegahan Bullying di Tingkat Komunitas pada Murid Sekolah Anak Percaya Diri Kota Makassar Jafar, Eka Sufartianinsih; Azzahra, Fadlila; Awalia, Nur; Supriadi, Zalzabila Maharani; Bulan, Sri; Fiqri, Nabila Nurul
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2024): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/iptek.v3i3.63118

Abstract

Abstrak. Sekolah Anak Percaya Diri merupakan sekolah binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang menjadi wadah pembelajaran bagi anak-anak korban kekerasan. Confident Children's School telah membantu ratusan anak korban kekerasan dengan memulihkan trauma sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri. Mereka diberikan psikoedukasi dengan tema “Pengenalan Hak dan Perlindungan Anak serta “Pencegahan Bullying di Tingkat Masyarakat” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai hak-hak anak dan perlindungan anak dengan tujuan untuk mengurangi pelanggaran hak-hak anak dan pemahaman tentang bullying pada anak. guna mengembangkan sikap menghargai, menghargai dan melindungi satu sama lain. Metode quasi eksperimen dengan pendekatan one-group pretest-posttest design digunakan dalam pendekatan pencegahan bullying serta hak dan perlindungan anak, hal ini terlihat dari hasil post test mereka. Kata Kunci:  Psikoedukasi, Perundungan, Komunitas.
Efektivitas Psikoedukasi dalam Meningkatkan Pemahaman Bullying Sebagai Upaya Pencegahan Bullying pada Siswa Sekolah Dasar Jafar, Eka Sufartianinsih; Sari, Nurlina; Mukharramah, Nurul Aulya Al; Aulia, Nurul; Ambo, Hardiyanti
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/iptek.v3i1.56493

Abstract

Sekolah merupakan salah satu wadah untuk memperoleh pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang kurang memadai dapat menyebabkan krisis moral seperti adanya perilakku bullying. Berdasarkan data awal yang diperoleh, terdapat beberapa siswa SD P yang pernah melakukan perilaku bullying. Bullying merupakan bentuk segala bentuk tindakan kekerasan terhadap suatu individu yang dapat menimbulkan masalah baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu bentuk intervensi untuk mengurangi perilaku bullying adalah pemberian psikoedukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan pemahaman bullying terhadap siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain one group pre-test and post-test. Psikoedukasi yang telah dilakukan bertujuan untuk menambah wawasan subjek mengenai perilaku bullying agar mampu meminimalisir adanya perilaku bullying yang terjadi di sekolah. Materi psikoedukasi yang diberikan berupa definisi perilaku bullying, jenis bullying, dampak bullying, serta cara menangani perilaku bullying. Psikoedukasi diberikan kepada 33 orang siswa kelas 5 SD P. Hasil analisis data yang diperoleh menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara skor pre-test dan post-test. Artinya, psikoedukasi yang diberikan sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai perilaku bullying.
Penerapan Metode Psikologi Bermain sebagai Upaya untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa SD Pertiwi Makassar Jafar, Eka Sufartianinsih; Safitri, Annisa; Mutmainnah, Mutmainnah; Susanti, Susanti
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2023): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/iptek.v2i3.46823

Abstract

Abstrak. The learning process is an important factor that will affect student learning outcomes. One of the problems that can occur in the learning process is learning plateau. Learning plateau can be overcome by implementation the psychological method of play. The psychological method of play  is the giving of games that can be given at the beginning, on the sidelines, or at the end of the learning process. The games given in this activity are jenga, estafet bola, tebak hewan and tepuk pagi siang malam. The aims of this activity is to determine the effect of games in reducing student learning plateau in grades 1, 2, and 3 at SD Pertiwi Makassar. Data collection was carried out by observing and interviewing before and after the games was given. The result of the study represent that games in the learning process can reduce student learning plateau.Kata Kunci: Metode Bermain, Psikologi, Kejenuhan Belajar
FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI Jafar, Eka Sufartianinsih; Sari, Nur Nita; Borahima, Nur Ilmi
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v4i2.2849

Abstract

ABSTRAKFenomena ini keterlambatan perkembangan pada anak sudah sering kita temui. Salah satu kasus keterlambatan perkembangan pada anak yang sering kita lihat disekitar ialah kasus keterlambatan berbicara dan berbahasa pada anak usia dini (usia 5 – 6 tahun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab anak mengalami keterlambatan berbicara dan berbahasa pada usia Metode yang digunakan yaitu wawancara dan observasi secara langsung. Adapun langkah-langlahnya yaitu melakukan observasi terhadap anak di salah satu kelas, kemudian mengidentifikasi anak yang memiliki ciri-ciri keterlambatan bericara, kemudian melakukan wawancara kepada guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Hasil yang didapatkan dari hasil wawancara, pengamatan dan post test yaitu dari segi pengetahun warna, abjad dan angka kurang serta penyebutan huruf yang kurang jelas dan salah satu anak pendiam di kelas. Serta yang menjadi penyebab FR mengalami keterlambatan berbicara disebebkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal.Kata Kunci: Keterlambatan berbicara, penyebab, anak usia dini
Pelatihan Psychological First Aid (PFA) pada Shelter Warga Se-Kecamatan Manggala Kota Makassar Jafar, Eka Sufartianinsih; Al Fadly, Muh Wahyu; Wahyuni, Ika; Saudi, Rizky Rahmawati; Sari D, Siti Naga Uleng Purnama; Ananda, Rizka Ayu
Jurnal Edukasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Yayasan Insan Literasi Cendekia (INLIC) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jepkm.v1i1.5

Abstract

Kecamatan Manggala merupakan kecamatan dengan peringkat kedua tertinggi kasus kekerasan perempuan dan anak berdasarkan data di UPTD PPA Kota Makassar dan menjadi salah satu kawasan rawan banjir sehingga diperlukan pengetahuan mengenai penanganan psikologis pertama bagi penyintas bencana alam dan non alam. Tujuan dari pelatihan PFA ini yaitu untuk membekali shelter warga dalam deteksi dini dan penanganan awal kepada penyintas bencana alam dan non alam di kecamatan Manggala. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu atau eksperimen kuasi, dengan desain eksperimen One Groups Pretest-Posttest Design. Tahapan penelitian yaitu pemberian pre-test, intervensi, dan pemberian post-test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji wilcoxon terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test yaitu sebesar 0.000. Skor data pre-test sebesar 44% dan hasil post-test sebesar 84% sehingga terjadi peningkatan pemahaman peserta pelatihan sebesar 20%.
Penerapan Sensory Path dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia 4 – 5 Tahun Asfinolia, Asfinolia; Jafar, Eka Sufartianinsih
Jurnal Edukasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Insan Literasi Cendekia (INLIC) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jepkm.v1i2.10

Abstract

Kemampuan motorik kasar sangat penting dikembangkan di masa kecil. Motorik kasar merupakan gerakan tubuh menggunakan seluruh anggota tubuh, Tingkat capaian perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun yaitu melakukan gerakan tubuh terkoordinir. Penelitian ini bertujuan untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak usia 4 – 5 tahun. Stimulasi motorik kasar anak menggunakan sebuah alat permainan edukatif berupa Sensory Path. Media ini lebih efektif karena anak merasa bebas bergerak namun terkoordinir, sehingga melalui penelitian diharapkan mampu menstimulasi perkembangan kasar khususnya keseimbangan, kelincahan dan kekuatan serta membantu pekerja social dalam pengelolaan strategi pembelajaran keterampilan motorik kasar anak. Subjek dalam penelitian ini adalah APM kelas A di UPT PPRSA Inang Matutu sebanyak 23 orang yang berusia 4-5 tahun. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Pengabdian ini dilakukan dalam II siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan keterampilan motorik kasar anak setelah melaksanakan permainan edukatif ini.
Penerapan Intervensi I-Message pada Pasangan Suami Istri dengan Usia Pernikahan Muda sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Keluarga Jafar, Eka Sufartianinsih; Patiung, Rita; Qur’ani , Besse; Ansar, Wilda; Irdianti, Irdianti
Jurnal Edukasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Insan Literasi Cendekia (INLIC) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jepkm.v2i1.35

Abstract

Ketahanan keluarga adalah kemampuan anggota keluarga untuk bertahan serta beradaptasi terhadap kondisi yang dinamis sehingga tercipta kesejahteraan dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah agar komunikasi pasangan suami dan istri lebih terbuka dan saling memahami tentang diri dan hubungan yang mereka jalani tanpa adanya pengabaian atau perasaan tidak nyaman. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif melalui intervensi I-Message. Data dianalisis menggunakan salah satu model Spradley yaitu analisis dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan suami dan istri lebih terbuka dan memahami perasaan, penyebab konflik diantara mereka dan keinginan mereka terhadap pasangannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa subjek lebih merasa lega dan senang setelah intervensi dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan intervensi I-Message efektif dalam membangun dan mempertahankan keluarga yang tangguh.