Salah satu tanaman pangan utama di Indonesia adalah kedelai. Kebutuhan akan kedelai terus meningkat seiring dengan permintaan dari konsumen. Hama merupakan organisme penggangu tanaman yang keberadaannya dapat menjadi hambatan dalam budidaya kedelai. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pemeliharaan yang tepat terhadap tanaman budidaya. Salah satu tahap dalam pemeliharaan yaitu pemberian unsur hara dan pengendalian hama, pupuk silika memiliki dua manfaat selain sebagai unsur hara juga berguna dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu dan konsentrasi pupuk silika yang tepat untuk meningkatkan ketahanan kedelai terhadap serangan hama. Penelitian dilakukan di Cawas, Klaten, Jawa Tengah dari Juli hingga Oktober 2020. Menggunakan rancangan penelitian petak terbagi (split plot). Konsentrasi pupuk silika sebagai anak petak adalah P1= 2 ml/L, P2= 4 ml/L, dan P3 = 6 ml/L dan waktu aplikasi sebagai petak utama adalah T1= pemupukan seminggu sekali dan T2= pemupukan dua minggu sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Aphids glycine adalah hama dengan populasi tertinggi, sedangkan Coccinela transversalis adalah musuh alami hama. Nilai indeks keanekaragaman (H`) sedang pada hama, sedangkan untuk musuh alami rendah. Intensitas kerusakan daun dan polong kedelai tidak berbahaya karena tingkat keparahannya rendah.
Copyrights © 2025