Capaian belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh aspek kognitif semata, melainkan turut dipengaruhi oleh faktor non-kognitif seperti kebiasaan berpikir, ketahanan mental (resiliensi), serta disposisi siswa terhadap matematika. Meskipun demikian, kajian empiris yang secara menyeluruh mengintegrasikan ketiga faktor tersebut dalam satu kerangka analisis, terutama dalam konteks lokal seperti pada jenjang Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Teluk Ambon, masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kebiasaan berpikir matematis, resiliensi matematis, dan disposisi matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan ex-post facto. Instrumen yang digunakan mencakup angket kebiasaan berpikir matematis, angket resiliensi matematis, angket disposisi matematis, serta tes pencapaian hasil belajar matematika. Teknik analisis data melibatkan statistik deskriptif dan analisis jalur dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa kebiasaan berpikir matematis memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap hasil belajar matematika, resiliensi matematis sebesar 47,5%, dan disposisi matematis sebesar 15,2%. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan berpikir dan resiliensi dalam matematika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disposisi matematis dan hasil belajar matematika siswa. Di samping itu, disposisi matematis juga terbukti memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar matematika.
Copyrights © 2025