Perkembangan media sosial sebagai platform dakwah telah membawa tantangan baru dalam penyampaian hadits kepada masyarakat, terutama terkait validitas dan pemahaman makna yang tepat. Salah satu hadits yang sering disampaikan oleh para mubaligh adalah tentang larangan perilaku Namimah (mengadu domba), sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Hanan Attaki dalam salah satu video dakwanya, bahwa “tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba”. Penelitian ini bertujuan untuk membahas hadits tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode takhrij hadits dan studi pustaka. Berdasarkan penelusuran melalui kitab-kitab mashadir ashliyyah dan kitab-kitab bantu lainnya, hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 17 hadits yang membahas tentang Namimah dalam lima kitab hadits. Hadits tentang tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba, memiliki dasar yang kuat dalam literatur hadits, dengan derajat keabsahan yang umumnya shahih, sebagian besar diriwayatkan oleh rawi-rawi yang tsiqah dan tiga rawi yang dinilai shaduq. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam penyebaran informasi di media sosial agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman maupun penyampaian, disertai dengan informasi tentang bentuk-bentuk perilaku Namimah di era digital dan upaya pencegahannya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap literasi keislaman digital, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga integritas dan otentisitas dalam dakwah berbasis media sosial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025