Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manhaj Khusus Tafsir Al-Qur’an Al-Majid An-Nur Karya Hasby Ash-Shiddieqy Yusup, Ahmad; Ashfia Latifah Rahmadina; Eni Zulaiha
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i6.573

Abstract

Dalam upaya membantu umat untuk memahami Al-Quran, para pakar Al-Quran telah berupaya untuk menyusun tafsir al-Qur’an dengan berbagai cara (metode). Kitab tafsir memiliki metode umum dan metode khusus. Meski memiliki metode umum yang sama, ternyata juga memiliki banyak perbedaannya, masing-masing memiliki kekhasannya tersendiri. Kekhasan atau metode khusus tersebut digunakan seorang mufassir untuk memudahkan para pembaca memahami ayat-ayat yang ditafsirkan oleh mufassir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode dalam tafsir, menguraikan pengertian metode umum dan metode khusus dalam tafsir, serta mengetahui metode khusus yang digunakan dalam tafsir al-Qur’an al-Madjid an-Nur karya Hasbi Ash-Shiddieqy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Adapun hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa metode umum yang digunakan dalam tafsir An-Nur adalah metode ijmali dan tahlili, sedangkan manhaj atau metode khususnya ialah penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang diawali dengan menjelaskan surat yang bersangkutan, menyajikan kandungan Al-Qur’an, menerjemahkan makna ayat dalam bahhsa Indonesia, menafsirkan ayat dengan menunjuk intisari secara global, menjelaskan munasabah ayat, menafsirkan Al-Qur’an dengan sunnah, mencantumkan pendapat ulama, serta menerangkan sabab nuzul ayat.
VALIDITAS HADITS LARANGAN MENGADU DOMBA (NAMIMAH) TELAAH TAKHRIJ ATAS KONTEN DAKWAH DI MEDIA SOSIAL Ashfia Latifah Rahmadina
EL-MAQRA' Vol 5 No 1 (2025): Mei
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v5i1.11714

Abstract

Perkembangan media sosial sebagai platform dakwah telah membawa tantangan baru dalam penyampaian hadits kepada masyarakat, terutama terkait validitas dan pemahaman makna yang tepat. Salah satu hadits yang sering disampaikan oleh para mubaligh adalah tentang larangan perilaku Namimah (mengadu domba), sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Hanan Attaki dalam salah satu video dakwanya, bahwa “tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba”. Penelitian ini bertujuan untuk membahas hadits tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode takhrij hadits dan studi pustaka. Berdasarkan penelusuran melalui kitab-kitab mashadir ashliyyah dan kitab-kitab bantu lainnya, hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 17 hadits yang membahas tentang Namimah dalam lima kitab hadits. Hadits tentang tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba, memiliki dasar yang kuat dalam literatur hadits, dengan derajat keabsahan yang umumnya shahih, sebagian besar diriwayatkan oleh rawi-rawi yang tsiqah dan tiga rawi yang dinilai shaduq. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam penyebaran informasi di media sosial agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman maupun penyampaian, disertai dengan informasi tentang bentuk-bentuk perilaku Namimah di era digital dan upaya pencegahannya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap literasi keislaman digital, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga integritas dan otentisitas dalam dakwah berbasis media sosial.