Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi adaptasi yang dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik di Pekalongan dalam menghadapi serangan industri fast fashion. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa pemilik usaha batik tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UMKM menghadapi tantangan dalam persaingan harga, tren pasar yang berubah dengan cepat, dan rendahnya literasi digital. Strategi adaptasi meliputi diversifikasi produk, inovasi desain, pemanfaatan media sosial, dan kolaborasi dengan mitra bisnis. Meskipun menghadapi keterbatasan, pelaku usaha tetap berkomitmen untuk mempertahankan nilai budaya batik. Studi ini menyimpulkan bahwa sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ekosistem industri batik yang berkelanjutan secara ekonomi dan budaya.
Copyrights © 2025