Rekam : Jurnal, Fotografi, Televisi Animasi
Vol 21, No 1 (2025): April 2025

Penguatan Dramatisasi Film Tari “Cunduk” Melalui Penataan Cahaya Low Key Lighting

Widyasmoro, Agnes (Unknown)
Kustanto, Lilik Kustanto (Unknown)
Elbaraja, Dafi Muhamad Hegar (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2025

Abstract

Perjalanan hidup perempuan yang dramatis menjadi salah satu topik yang menarik untuk di eksplorasi. Dibalik sifat perempuan yang lembut terdapat kekuatan besar yang membuat banyak perempuan mampu bertahan pada kondisi apapun. Kerinduan pada masa-masa yang telah lalu, menghadapi kesedihan dan kegembiraan, serta merangkul harapan masa depan menjadi kompleksitas kisah perempuan. Kehidupan pada masa muda akan selalu menjadi memori pada kehidupan masa dewasa, selalu hidup dan bertumbuh setiap waktu dalam hati dan pikiran perempuan. Kekuatan, cinta, cita-cita, dan harapan perempuan disimbolisasikan dengan “cunduk” atau tusuk konde. Cunduk merupakan perhiasan perempuan Jawa dari masa lalu, pengunci simpul rambut perempuan. Kekuatan bahan dan desainnya kuat menahan simpul rambut supaya tetap rapi tidak tergerai juga menggambarkan kekuatan dan keindahan jiwa perempuan.Dramatisasi dalam film dapat dikisahkan dengan berbagai cara penggambaran. Baik secara verbal ataupun non verbal dan juga dapat digambarkan melalui berbagai unsur dalam komponen gambar (visual). Salah satu unsur gambar dalam film dibentuk melalui penataan cahaya. Konsep “painting with light’ menjelaskan bagaimana visual dalam sebuah film layaknya sebuah gambar yang dilukis menggunakan cahaya. Permainan tata cahaya gelap dan terang akan membawa penonton ke dalam suasana yang dramatis. Kamera yang menjadi wakil mata penonton, pada saat ini menjadi sangat beragam sudut pandangnya (misalnya dekupase, match cut, dll). Teknologi yang semakin berkembang, memungkinkan Penari dan Tarian memiliki daya eksplorasi yang lebih tinggi. Menyajikan visual dalam film, seperti halnya melukis. Kedalaman dan dramatisasi adegan mampu dicapai salah satunya dengan penataan cahaya di dalam maupun di luar studio. Painting with lighting memang telah banyak digunakan dalam film tari di barat, namun belum banyak dilakukan di Indonesia khususnya koreografi dengan unsur gaya Yogyakarta. Dengan permainan cahaya di dalam maupun di luar ruangan, diharapkan secara estetis mampu mendistribusikan dengan baik, tujuan dan pesan dari film tari ini. Dasar gerak film tari “Cunduk” ini adalah tari kontemprer yang mengambil unsur tradisi khususnya gaya yogyakarta.Penggunaan tone gelap dan terang dalam lowkey light menghadirkan kesan kedalaman visual dalam gerak koreografi tarinya. Dengan tone gelap terang, akan memberikan fokus pada penari baik ekspresi maupun gerak tubuhnya.   

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

rekam

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi is a scientific journal published by the Asosiasi Dosen Seni Media Rekam Indonesia in collaboration with the Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. This journal contains articles on research results, conceptual ideas (results of ...