Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang sebagian di antaranya telah didistribusikan tenaga Nusantara Sehat pada masing-masing Puskemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan masyarakat mencari pengobatan diare di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan penempatan Tim Nusantara Sehat. Analisis ini menggunakan sebagian data dari Penelitian Riset Evaluatif Penempatan Nusantara Sehat berbasis Tim tahun 2017. Desain penelitian potong lintang. Penelitian dilakukan di lokasi penempatan Nusantara Sehat sebanyak 30 puskesmas yang tersebar di 27 kabupaten pada 15 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel secara acak sederhana. Survei dilakukan terhadap 6.190 rumah tangga dengan total anggota rumah tangga sebanyak 18.930, sebulan sebelum penempatan Tim Nusantara Sehat berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi diare sebulan sebelum penempatan Nusantara Sehat berakhir sebesar 4% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan berdasarkan gejala (tinja berbentuk cair/setengah padat, terjadi >3 hari). Upaya responden dalam pengobatan diare yang paling sering digunakan adalah oralit (31,1%), obat resep dokter (24,1%), dan swamedikasi baik dengan membeli obat diare dan menggunakan obat tradisional (38,9%). Perlu peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, untuk lebih menekan kejadian diare dan penyuluhan tentang swamedikasi yang tepat dan benar untuk lebih meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
Copyrights © 2025