Emesis gravidarum merupakan kondisi mual dan muntah yang sering dialami ibu hamil trimester pertama dan dapat mengganggu kesehatan ibu maupun janin. Teknik akupresur sebagai metode non-farmakologis efektif dalam mengurangi gejala ini, namun masih sedikit dipahami oleh kader posyandu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan teknik akupresur sebagai terapi komplementer, dengan kebaruan berupa penerapan pendekatan pelatihan kombinatif: ceramah, diskusi interaktif, demonstrasi langsung, dan praktik berpasangan di tingkat komunitas. Metode pelaksanaan meliputi penyampaian teori dan praktik langsung, dengan evaluasi menggunakan pretest dan posttest. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan, di mana keterampilan kategori baik meningkat dari 13,3% menjadi 73,3% setelah pelatihan, dan tidak ada lagi kader dalam kategori keterampilan kurang. Analisis statistik dengan uji Wilcoxon sign rank test menghasilkan p-value 0,000, menunjukkan peningkatan keterampilan yang signifikan setelah pelatihan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan teknik akupresur berbasis praktik komunitas efektif meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam menangani emesis gravidarum.Kata Kunci: Akupresur; Emesis gravidarum; Kader posyandu; Terapi komplementer.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025