Serangan siber terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023 menjadi salah satu kasus kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terbesar di sektor perbankan nasional. Kelompok ransomware LockBit 3.0 berhasil menembus sistem keamanan BSI, mengenkripsi data, serta menyandera layanan digital bank selama hampir satu minggu. Akibatnya, terjadi gangguan layanan perbankan dan kebocoran data pribadi jutaan nasabah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dinamika serangan, dampak, serta strategi penanggulangan yang dilakukan oleh BSI dan pemerintah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data sekunder dari laporan resmi, berita, dan hasil penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa respons cepat BSI berupa isolasi sistem, pemulihan data, serta kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan aparat penegak hukum menjadi kunci dalam meminimalisir dampak serangan. Selain itu, penelitian menemukan bahwa upaya pencegahan ke depan harus diperkuat melalui pembaruan sistem keamanan, edukasi siber, serta penguatan regulasi dan sinergi antar lembaga. Kasus BSI menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan perlindungan hukum dalam menghadapi ancaman kejahatan ITE yang semakin kompleks di era digital.
Copyrights © 2025