Penelitian ini mengeksplorasi peran wisata religi di Bedugul, Bali, dalam memperkuat pendidikan spiritual masyarakat setempat, dengan fokus pada harmoni sosial di tengah keberagaman. Kawasan Bedugul, yang dikenal dengan keberadaan Pura Ulun Danu Beratan dan Makam Habib Umar bin Maulana Yusuf al-Maghribi, tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mencerminkan hubungan yang erat antara agama dan budaya lokal. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi digunakan untuk memahami bagaimana praktik wisata religi mampu memperkuat nilai-nilai spiritual dan membangun hubungan harmonis antaragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata religi menjadi media yang efektif untuk menjaga tradisi keagamaan, memperkuat identitas sosial, dan mendorong toleransi di masyarakat. Sinergi antara nilai spiritual, budaya, dan pelestarian lingkungan di Bedugul memberikan inspirasi model wisata religi yang berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan wisata religi yang inklusif untuk mendukung harmoni sosial di tengah dinamika globalisasi.
Copyrights © 2025