Indonesia menghadapi masalah serius terkait gizi, terutama dalam hal kasus gizi kurang pada anak balita dan usia masuk sekolah, baik laki-laki maupun perempuan. Masalah gizi pada usia sekolah memiliki konsekuensi yang merugikan, termasuk rendahnya kualitas pendidikan, tingginya angka absensi, dan tingginya angka putus sekolah. Malnutrisi dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama, sedangkan stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis pada anak balita. Stunting ini mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat dan anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada anak di wilayah Kabupaten Pandeglang. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Populasi adalah balita di Kabupaten Pandeglang Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.478 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik ganda. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik diperoleh variabel panjang badan, anak 3, status gizi, pendidikan orang tua, dan infeksi yang merupakan prediksi faktor risiko kejadian stunting. Dari hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa masih diperlukan upaya pemberdayaan keluarga, terutama ibu dari balita, dalam hal pencegahan penyakit infeksi, memanfaatkan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga, dan meningkatkan sanitasi lingkungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025