Wilayah pesisir memainkan peran penting dalam perekonomian global, tetapi populasi nelayan di daerah seperti Sungsang menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi aset nelayan di Sungsang dan pola adaptasi mereka terhadap dampak perubahan iklim global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas nelayan masih beroperasi dalam skala kecil dengan keterbatasan akses terhadap teknologi modern dan pendidikan yang rendah. Fenomena perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut, perubahan pola cuaca, serta meningkatnya frekuensi badai dan arus laut menjadi ancaman utama yang menghambat produktivitas mereka. Untuk beradaptasi, nelayan menerapkan berbagai strategi, seperti diversifikasi mata pencaharian melalui usaha sampingan (misalnya, perdagangan makanan dan reparasi kapal), penggunaan alat tangkap yang lebih efisien, serta peningkatan keterlibatan dalam koperasi dan komunitas nelayan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa keberlanjutan mata pencaharian nelayan sangat bergantung pada dukungan kebijakan yang memperhatikan akses terhadap modal usaha, infrastruktur perikanan, serta program mitigasi perubahan iklim. Studi ini menekankan perlunya pendekatan berbasis komunitas dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan nelayan di Sungsang
Copyrights © 2024