Limbah air kelapa di Kampung Cilampunghilir, Tasikmalaya menimbulkan masalah lingkungan akibat penumpukan limbah organik. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan limbah air kelapa menjadi nata de coco sebagai solusi pengurangan limbah organik dan penciptaan nilai ekonomi. Menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi literatur di tiga lokasi produksi yang beroperasi sejak 2010. Hasil menunjukkan sistem produksi memiliki kapasitas 6.000 loyang dengan memanfaatkan 9000 liter limbah air kelapa per siklus. Industri menerapkan sistem rotasi tiga lokasi yang mampu menyerap limbah dalam jumlah besar. Usaha ini berkontribusi signifikan terhadap pengurangan limbah organik dan memberikan dampak ekonomi positif melalui penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat. Pemanfaatan limbah air kelapa menjadi nata de coco terbukti efektif. Meskipun menghadapi tantangan cuaca dan fluktuasi bahan baku, industri berpotensi berkembang berkelanjutan dengan optimalisasi produksi dan pengelolaan limbah.
Copyrights © 2025